Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
TIGA perusahaan start-up yang sudah berada dalam kategori unicorn bisa menjadi saluran untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Afrika.
Selain di bidang perdagangan dan ekonomi digital, rencana pengembangan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Afrika juga masuk ke ranah ekonomi kreatif.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menyampaikan, banyak potensi yang bisa digali di bidang ekonomi kreatif.
"Dalam bidang e-commerce, Indonesia memiliki tiga perusahaan start-up yang sudah berada dalam kategori unicorn yakni Tokopedia, Traveloka, dan Gojek. Ketiganya bisa menjadi saluran untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Afrika," ujar Triawan.
Misalnya Tokopedia yang merupakan market place dan bisa dimanfaatkan untuk pemasaran produk-produk pengrajin dari Afrika. Market place, tutur Triawan, sifatnya tidak terbatas, dan tentu Indonesia bisa mengakomodasi produk-produk dari Afrika.
"Selama ini produk-produk yang dipasarkan di market place itu rata-rata banyak datang dari Tiongkok. Kenapa kita tidak berkolaborasi menciptakan market place untuk produk Afrika?" kata Triawan dalam paparannya di gelaran Indonesia-Africa Forum (IAF) 2018, di Nusa Dua, Bali, Rabu (11/4).
Selain itu, tambah Triawan, market place di Indonesia sangat banyak dan bukan hanya Tokopedia. Ia menyebutkan ada Bukalapak, Blibli.com, dan sebagainya, sehingga ini menambah peluang pasar bagi produk Afrika.
Dari sisi konektivitas, ada Traveloka yang bisa menawarkan tiket penerbangan ke negara-negara di benua Afrika. Sedangkan, dari sisi transportasi daring, ada Gojek yang akan melakukan ekspansi ke salah satu negara di Afrika.
Triawan mengungkapkan, jumlah sepeda motor sangat banyak di Afrika, sama seperti di Indonesia.
Melihat kondisi tersebut, dan melihat majunya transportasi daring baik di Indonesia dan dunia, membuat Afrika tidak mau ketinggalan. Mereka menilai transportasi daring adalah solusi banyaknya populasi motor di Afrika.
"Yang ingin dipelajari dari Gojek adalah teknologinya, itu kan tidak gampang. Perlu melalui tahapan beberapa kali validasi pasar," ungkap Triawan lagi.
Sehingga kerja samanya nanti bisa dalam bentuk franchise. Jadi teknologinya dibeli dan dioperasikan di sana. Atau bisa juga Gojek langsung beroperasi dengan pertimbangan branding nama Gojek yang sudah dikenal.
Selain itu, Triawan mengungkapkan tengah dijajaki pula kerja sama di industri perfilman Tanah Air dengan industri serupa di Afrika Selatan dan Nigeria. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved