Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Beberapa Harga Komoditas Turun Buat Inflasi Terjaga

 Fetry Wuryasti
02/4/2018 19:00
Beberapa Harga Komoditas Turun Buat Inflasi Terjaga
(ANTARA FOTO/HO/Sukma)

INFLASI Maret 2018 tercatat 0,20% MoM, lebih tinggi dari rata-rata inflasi bulanan Maret selama 2014-2017. 

Sementara inflasi tahunan tercatat 3,40% YoY dari 3,18% YoY pada bulan sebelumnya.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, semua komponen berkontribusi terhadap inflasi dengan komponen inti berkontribusi dominan, diikuti oleh komponen harga bergejolak dan harga diatur pemerintah.

Inflasi harga bergejolak telah meningkat, sejalan dengan kenaikan harga komoditas pangan seperti cabai, cabai rawit, bawang merah dan bawang putih. Meskipun beberapa komoditas lainnya cenderung turun, seperti beras dan ikan segar.

Sementara itu, inflasi harga diatur pemerintah didorong oleh dampak parsial dari kenaikan harga bahan bakar jenis Pertamax pada akhir harga Februari 2018 serta kenaikan harga Pertalite dan solar non subsidi, masing-masing sebesar Rp200/liter atau kenaikannya mencapai 2,5% pada Maret lalu.

Berdasarkan komponennya, makanan pokok berkontribusi inflasi sebesar 0,05% poin. Sementara komponen transportasi menyumbang 0,05% poin inflasi Maret 2018, diikuti oleh komponen makanan siap saji yang menyumbang inflasi 0,04% poin.

Inflasi inti tercatat sebesar 0,19% MoM atau 2,67% YoY, naik dari 2,58% YoY di bulan sebelumnya.

"Kenaikan inflasi ini didorong oleh harga perhiasan emas serta pelemahan nilai tukar rupiah," tambah Josua.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret) pada tahun ini tercatat 0,99% lebih rendah dari inflasi tahun kalender 2017, yang tercatat 1,19% didorong oleh normalisasi kenaikan inflasi diatur pemerintah. Sebagai dampak kenaikan tarif listrik dan biaya administrasi BPKB pada awal 2017.

"Namun demikian, inflasi harga bergejolak (tahun kalender) pada tahun ini cenderung lebih tinggi dari tahun lalu, seiring dengan kenaikan beberapa komoditas pangan di tengah menurunnya supply," tukas Josua lagi.

Perlu diingat bahwa memasuki panen raya (Maret-April), lanjut Josua, stok pangan diperkirakan akan meningkat dan diperkirakan cukup untuk mengantisipasi permintaan pada Ramadan dan Idul Fitri pada Mei-Juni.

Di samping itu, pemerintah juga diperkirakan tetap mempertahankan harga BBM bersubsidi, sehingga inflasi harga diatur pemerintah diperkirakan stabil.

Terkendalinya inflasi inti pada tahun dipengaruhi oleh ekspektasi inflasi yang terjangkar oleh tingkat suku bunga acuan BI saat ini. Jadi secara keseluhan inflasi akhir 2018 diperkirakan terkendali dalam kisaran 3,51%. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya