Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengajak para pengusaha melakukan investasi pada sektor komoditas, yang dihasilkan masyarakat perdesan seluruh Indonesia.
Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan, bila investasi itu menjadi gerakan nasional, persoalan kemiskinan di Tanah Air dengan sendirinya akan teratasi dalam kurun waktu kurang dari lima tahun.
"Sebab, sekitar 82% masyarakat peRdesaan masih bergantung pada sektor komoditas sebagai penopang utama ekonominya. Sementara, mereka tidak memiliki akses yang memadai terhadap pasar," ujarnya dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (31/3).
Akibatnya, masyarakat belum bisa menikmati keuntungan yang layak dari berbagai produk komoditasnya. Pada September 2017u, Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah masyarakat miskin mencapai 26,58 juta orang atau 10,12% dari total penduduk Indonesia.
"Hal itulah yang selama ini menjadi pemicu utama terjadinya masalah kemiskinan di pedesaan," ungkap Eko.
Lebih spesifik, lanjutnya, investasi dilakukan pada aktivitas pascapanen, seperti pengeringan, pemipilan, penyimpanan, dan pemasaran.
"Jadi, masyarakat bisa lebih fokus pada hasil komoditas yang berkulitas tanpa harus pusing memikirkan tentang bagaimana cara mencari pasarnya," imbuhnya.
Menteri Eko Putro meyakini aktivitas investasi pada sektor komoditas dalam skala besar di perdesaan, dipastikan akan mampu membuka akses bagi pemasaran berbagai produk komoditas. Sehingga masyarakat bisa menikmati keuntungan yang layak.
Contohnya, di Kabupaten Pandeglang, Banten, Jawa Barat, yang sukses menggandeng pengusaha untuk membangkan pertanian jagung seluas 50 hektare. Alhasil, status desa tertinggal di daerah itu terus berkurang dan kini hanya tersisa 74 desa dari sebelumnya sebanyak 156 desa.
"Saya yakin, tahun ini status desa tertinggal pada puluhan desa di Pandeglang akan habis, lantaran pertumbuhan ekonominya bakal melesat. Sebab dengan menanam jagung pada area 50 hektare saja, mereka (masyarakat) akan memperoleh income sebesar Rp1,5 triliun per tahun," katanya
Disebutkan, Kemendes PDTT belum lama ini telah menginisiasi terbentuknya kerja sama investasi di peedesaan seluruh Indonesia, dengan nilai mencapai Rp47 triliun.
Untuk itu, ke depan pihakanya bertekad terus mendorong kerja sama tersebut guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di pedesaan.
"Saat ini sudah lebih dari 200 bupati yang melakukan kerja sama dengan 68 pengusaha. Bila investasi ini menjadi gerakan nasional, saya pikir kemiskinan di negeri tercinta ini akan habis dengan sendirinya dalam waktu enggak sampai lima tahun," pungkas Eko. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved