Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Manajemen Tekan Kerugian Garuda Jadi US$67,6 Juta

27/2/2018 08:15
Manajemen Tekan Kerugian Garuda Jadi US$67,6 Juta
(MI/M IRFAN)

GARUDA Indonesia selama 2017 berhasil mengumpulkan pendapatan operasional sebanyak US$4,2 miliar, meningkat 8.1% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Perseroan itu juga berhasil menekan rugi bersih dari US$138 juta pada semester I 2017 menjadi US$67,6 juta pada keseluruhan kinerja full year 2017.

"Selain berhasil meningkatkan pertumbuhan positif pada pendapatan operasional perusahaan, menutup 2017, Garuda Indonesia berhasil mempertahankan capaian standardisasi layanan bintang 5 dari Skytrax sejak 2014," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury di Kantor Garuda Indonesia, kemarin.

Ia menjelaskan kinerja operasional perseroan yang terus menunjukkan tren positif tersebut, sejalan dengan komitmen manajemen dalam penerapan strategi 5 quick wins yang dijalankan sejak kuartal II 2017.

Selain itu, Garuda Indonesia mencatatkan tingkat keterisian penumpang (seat load factor) sebesar 74,7% dengan tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) 86,4%.

Menurut Pahala, capaian tersebut menjadi bukti komitmen perusahaan untuk terus mengedepankan layanan berkualitas yang berorientasi terhadap customer experience di tengah strategi efisiensi yang dijalankan manajemen.

Pertumbuhan pendapatan operasional Garuda ditopang pertumbuhan pendapatan operasional pada lini layanan penerbangan tidak berjadwal, sebesar US$301,5 juta.

"Selain itu, sektor pendapatan lain di luar bisnis penerbangan & subsidiaries revenue) turut meningkat 20,9% dengan pembukuan pendapatan US$473,8 juta," tuturnya.

Sepanjang 2017, Garuda Indonesia Group berhasil mengangkut 36,2 juta penumpang. (Cah/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya