Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Indeks Saham Ciptakan Rekor Baru

Fetry Wuryasti
20/2/2018 10:45
Indeks Saham Ciptakan Rekor Baru
(ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin, ditutup menembus rekor tertinggi baru ke posisi 6.689,29 poin seiring dengan kepercayaan investor terhadap ekonomi nasional.

IHSG BEI ditutup menguat 97,70 poin atau 1,48% menjadi 6.689,28, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 19,33 poin (1,74%) menjadi 1.128,24.

Berdasarkan data BEI, posisi tertinggi IHSG sebelumnya berada di level 6.680,61 poin pada 29 Januari 2018.

Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya di Jakarta, kemarin, mengatakan bahwa kepercayaan investor terhadap perekonomian nasional mendorong aksi beli saham sehingga IHSG ke level tertinggi baru.

Namun, lanjut dia, investor diharapkan tetap waspada setelah tercapainya rekor baru pada awal pekan ini. Situasi itu dapat dimanfaatkan untuk aksi ambil untung sehingga membuka peluang koreksi.

"Jika koreksi terjadi, investor masih dapat melakukan akumulasi, tentunya dengan pemilihan saham secara selektif," katanya seperti dikutip dari Antara.

Laju IHSG di sepanjang pekan menjelang libur Tahun Baru Imlek telah rebound 1,32% ke posisi 6.591,58 poin dari 6.505,52 poin pada pekan sebelumnya.

Oleh karena itu, amat ber-alasan bahwa kenaikan tajam IHSG pada perdagangan di hari pertama pekan ini rawan dengan aksi ambil untung (profit taking).

Kenaikan IHSG di minggu ketiga ini juga diikuti dengan kenaikan nilai kapitalisasi pasar BEI sebesar 1,22% menjadi Rp7.332,41 triliun dari Rp7.235,83 triliun pada pekan lalu

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menambahkan investor asing yang melakukan aksi beli turut mendorong pergerakan IHSG.

Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan beli bersih atau foreign net buy sebesar Rp419,666 miliar pada perdagangan kemarin.

"Saham berkapitalisasi besar menjadi incaran asing seperti Telekomunikasi indonesia Tbk (TLKM), Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan Bank Mandiri Tbk (BMRI)," katanya.

Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 384.811 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,009 miliar lembar saham senilai Rp7,798 triliun.

Bursa regional, di antara-nya indeks bursa Nikkei naik 428,96 poin (1,97%) ke 22.149,21, Hang Seng 599,83 poin (1,97%) ke 30.115,43, dan Straits Times 42,45 poin (1,26%) ke posisi 3.486,41.

Rupiah menguat

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, kemarin, bergerak menguat tipis 9 poin menjadi 13.506 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa fundamen ekonomi nasional yang positif terlihat dari data yang telah dirilis masih menjadi salah satu faktor yang menopang mata uang rupiah.

"Aktivitas ekonomi Indonesia masih tetap dalam tren peningkatan pada 2018 ini," katanya.

Di sisi lain, spekulasi di pasar bahwa The Fed akan menaikan suku bunganya pada Maret nanti turut menahan depresiasi dolar AS lebih dalam. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya