Meikarta juga Diproyeksikan sebagai Pusat Seni

PROYEK pembangunan kota modern Meikarta di Cikarang juga diproyeksikan sebagai pusat seni. Hal tersebut ditandai dengan pembangunan pusat seni berskala internasional berupa gedung opera dan galeri seni dalam kawasan kota mandiri itu. Latar belakangnya, yakni seni, sekarang telah menjadi kebutuhan aktualisasi masyarakat modern.

Chief Marketing Officer Meikarta Ferry Tahir mengatakan tingkat peradaban suatu kota salah satunya dapat dilihat juga dari kegiatan berkesenian. Meikarta sebagai kota dengan peradaban maju ingin memberikan wadah dan kesempatan untuk berkreasi serta menjadi bagian dalam proses kesenian.

"Selain nanti menyediakan fasilitas untuk berkesenian sebagai bentuk kepedulian terhadap salah satu bentuk kegiatan masyarakat, kami menginisiasi terlebih dahulu melalui kompetisi pembuatan jingle Meikarduck. Pemenangnya telah diumumkan pada 10 Februari 2018," urai Ferry.

Gedung opera dapat dijadikan sebagai tempat pertunjukan seni mulai teater, opera, konser musik, hingga balet. Galeri seni akan memamerkan koleksi-koleksi dari para maestro dunia dan Indonesia hingga pendatang baru.

Munculnya ide gedung opera itu terinspirasi oleh gedung opera terbaik di dunia. Sebut saja, Palais Garnier di Prancis, La Scala di Italia, Bolshoi Theater di Rusia, Lincoln Center di Amerika Serikat, serta Sydney Opera House di Australia.

"Pusat berkesenian di Meikarta ini akan menjadi destinasi bagi para pecinta seni karena kehadiran galeri seni tidak hanya memanjakan koleksi seni kontemporer tapi juga akan memajang seni yang kekinian. Selain itu, kami menyediakan taman kreatif bagi anak-anak agar dapat bermain sambil belajar," ujar Ferry.

Musikus Dwiki Dharmawan yang juga menjadi juri dalam kompetisi jingle Meikarduck mengapresiasi langkah Meikarta dalam membangun pusat kesenian. Hal itu, menurutnya, dapat mendukung kegiatan berkesenian bagi generasi muda Indonesia.

"Sebagai insan musik tentu saya sangat mengapresiasi pembangunan gedung opera dan galeri seni oleh Meikarta. Kami senang sekali karena tentu kurang sempurna bila pembangunan suatu kota hanya bersifat fisik tanpa memberikan kesempatan membangun sumber daya manusia," kata Dwiki.