Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Transformasi Digital Korporasi masih Lambat

Ghani Nurcahyadi
12/2/2018 08:45
Transformasi Digital Korporasi masih Lambat
(THINKSTOCK)

PEMERINTAH menargetkan Indonesia menjadi the digital energy of Asia atau negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia pada 2020. Hanya, pengembangan ekosistem digital masih didominasi upaya pemerintah. Hal itu terlihat dari program penciptaan 1.000 technopreneur dan peta jalan e-niaga.

Dukungan dari sektor korporasi dalam transformasi digital sebagai bagian dari pembangunan ekosistem digital nasional masih belum signifikan. Telaah International Data Corporation (IDC) Indonesia menunjukkan, baru 8% perusahaan lokal Indonesia yang melakukan transformasi digital dan mendapatkan keuntungan dari transformasi tersebut.

"Pelaku bisnis di Indonesia masih dalam tahap mengeksplorasi potensi teknologi dan model bisnis. Para pemimpin bisnis harus mengerti bahwa untuk memimpin digital ekonomi, perusahaan harus menjadi digital native. Pelaku bisnis harus memanfaatkan teknologi teknologi baru dan dengan cepat mengintegrasikannya dalam strategi organisasi saat mereka berkembang," kata Mevira Munindra, Head of Consultant IDC Indonesia, pada ajang IDC Futurescape di Jakarta, Kamis (8/2).

IDC mendesak perusahaan meningkatkan dan mempercepat inovasi karena transformasi digital (DX) telah mencapai skala makroekonomi di Indonesia. Disinyalir, kurangnya infrastruktur dan keterbatasan kapasitas talent DX tetap menjadi tantangan bagi percepatan DX di antara perusahaan lokal.

Meskipun begitu, Managing Director IDC ASEAN Sudev Bangah menyebutkan Indonesia telah menunjukkan kemajuan luar biasa dalam keseluruhan ekosistem digital. Sudev melihat semakin banyak organisasi lokal punya kemampuan di bidang digital dengan peningkatan intensitas untuk berinovasi.

"Kami berharap lebih banyak organisasi menempatkan transformasi digital sebagai strategi inti untuk bisnis mereka. Pemimpin bisnis harus merangkul teknologi sehingga mereka tidak kehilangan peluang besar dengan kebangkitan ekonomi transformasi digital baru," tuturnya.

IDC memprediksikan total belanja perusahaan di bidang teknologi informasi dan komunikasi (ICT) pada tahun ini akan mencapai Rp443 triliun. Angka ini didorong perkembangan teknologi ICT yang semakin pesat.

Tren

Di sisi lain, IDC mengungkapkan prediksi tren ICT Indonesia yang berkembang pada tahun ini dan beberapa tahun kemudian. Hal itu didasarkan pada momen kritikal ekonomi digital Indonesia. Pada 2021, diprediksi 40% produk domestik bruto Indonesia akan menjadi digital.

"Pada tahun itu, para investor akan menggunakan platform atau ekosistem, data value, dan metrik keterlibatan pelanggan sebagai faktor penilaian untuk semua perusahaan. Pada tahun itu juga, 20% dari semua perusahaan akan sepenuhnya mengartikulasikan strategi platform transformasi digital dan akan menerapkan strategi tersebut sebagai inti TI baru untuk bersaing dalam ekonomi digital," tutur Mevira.

Prediksi IDC Indonesia Futurescape 2018 berfokus terutama pada empat bidang teknologi pilar, yaitu komputasi awan, mobilitas, sosial, dan big data analytics. Ada enam akselerator inovasi, yaitu augmented and virtual reality (AR/VR), cognitive system/AI, next-gen security, internet of things (IoT), 3D printing, and robotics. (S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya