Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PERSAINGAN pasar properti tahun ini diprediksi masih belum memanas. Pemicunya ialah permintaan pasar yang masih melemah terutama di segmen menengah dan menengah bawah akibat tekanan biaya hidup yang terus meningkat. Sementara di segmen menengah atas, pasar kurang bergairah karena mood investasi sedang merosot.
"Ini tentu sekaligus menjadi tantangan bagi pengembang untuk melakukan berbagai kreasi, inovasi dan edukasi produknya kepada konsumen. Gairah masyarakat untuk membeli properti itu harus terus didorong, dengan pameran salah satunya," ungkap Presiden Direktur Eureka Group, Lukman Purnomosidi kepada wartawan di Bogor, Kamis (8/2).
Di tengah masih lemahnya pasar secara umum, Lukman meyakini pada 2018 ini sektor hunian vertikal masih bakal menjadi andalan pelaku usaha properti untuk mendulang rezeki. Menurutnya, selama lokasinya baik dan konsepnya unik serta disukai pasar, pasar apartemen paling punya peluang tumbuh lebih cepat.
ia menyontohkan dua proyek residensial Eureka Group di Kota Bogor yang dikembangkan dengan konsep menarik dan berbeda. Yakni Bogorienze Resort Condotel dan Apartemen University Resort (U-Resort) yang merupakan kawasan hunian kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Bogorienze Bogor dikembangkan di kawasan Bogor Nirwana Resort (BNR) dengan konsep hunian wisata (holiday kondo). Ia diarahkan menjadi kondotel yang sejalan dengan arah perkembangan Kota Bogor yang semakin pesat menjadi kota tujuan wisata dan MICE (meeting, incentives, conferences, and event).
Karena itu, kata Lukman, Eureka mempercayakan manajemen operasional Bogorienze kepada jaringan Hotel Salak. Proyek tersebut juga mengusung konsep properti hijau sehingga baru-baru ini diganjar dengan penghargaan Green Property Award 2017.
"Proyek ini kami dedikasikan untuk memberi nilai tambah tinggi dalam mendukung akomodasi wisata di Kota Bogor karena dikembangkan di lokasi favorit di BNR dan memiliki kontur tinggi dengan pemandangan langsung ke Gunung Salak," terang Lukman.
Bogorienze terdiri dari dua tower, satu tower sebagai campuran holiday kondo dengan kondotel, serta satu tower lagi berkonsep kondotel murni. Tower pertama dengan 300 unit kini sudah selesai konstruksinya setinggi 10 lantai dan siap diserahterimakan pada akhir 2018.
Dengan akan dikelolanya kondotel tersebut oleh manajemen Hotel Salak Hospitality, Bogorienze Hotel akan menjadi Hotel Salak ke-3. sebagai informasi, Grup Hotel Salak saat ini merupakan market leader atau pemimpin bisnis MICE di Bogor.
CEO Hotel Salak, Agus Prihanto optimistis hotel ketiga di bawah jaringan Hotel Salak tersebut akan sukses mengikuti dua hotel yang sudah dimiliki dan mereka kelola. "Kami bergembira sekali bisa bekerjasama dengan kelompok usaha Eureka Group dalam pengelola tower kondotel di Bogorienze," ujarnya.
Agus mengatakan, jumlah kamar hotel bintang tiga ke atas di Kota Bogor saat ini sekitar 3.000 kamar, dengan kebutuhan per hari mencapai 300 kamar. Oleh karena itu, penambahan 300 kamar baru di Hotel Salak Bogorienze diharapkan dapat memenuhi tingginya kebutuhan kamar hotel di Kota Bogor. (RO/X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved