Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Hari ini, Beras Bulog bakal Banjiri Pasar

Jessica Sihite [email protected]
09/1/2018 01:31
Hari ini, Beras Bulog bakal Banjiri Pasar
(ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

PEMERINTAH bakal kian intensif mengintervensi harga beras medium melalui operasi pasar (OP) beras di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu dilakukan untuk mengatasi melonjaknya harga komoditas itu yang rata-rata Rp11.131 per kilogram atau di atas ketentuan harga eceran tertinggi (HET). Menteri Perdagangan Enggartiiasto Lukita mengatakan pemerintah melalui Perum Bulog akan menggelar operasi pasar selama diperlukan dan akan langsung diawasi Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kepolisian Republik Indonesia dalam pelaksanaannya.

“Kita penetrasi harga terlebih dahulu. Berapa pun kebutuh-annya akan kita gelontorkan, yang penting beras kualitas medium tersedia di pedagang pasar,” kata Enggar seusai menadatangani nota kesepahaman (MoU) tentang penegakan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk yang beredar dan impor untuk kebutuhan e-commerce dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Jakarta, Senin (8/1). Berdasarkan data dari ­Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga beras kualitas medium dalam dua hari terakhir tercatat naik. Pada Minggu (7/1) harga rata-rata nasional beras kualitas medium Rp11.041, lalu Senin (8/1) me-lonjak menjadi Rp11.131 per kilogram.

Berdasarkan data dari Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), dalam satu pekan terakhir harga beras jenis IR-64 II berkisar Rp11.100-Rp11.675 per kilogram. Untuk jenis IR-64 III berkisar Rp7.800-Rp8.800 per kilogram. Pada Desember 2017 lalu, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), beras memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,08%. Pemerintah sebetulnya telah melakukan operasi pasar sejak Oktober 2017, tapi langkah tersebut masih belum bisa menahan laju kenaikan harga beras kualitas medium karena volume yang digelontorkan kurang. Saat ini, cadangan beras yang dimiliki Perum Bulog tercatat sekitar 260 ribu ton.

Enggar mengatakan dalam operasi pasar, Bulog akan memasok kepada para pedagang beras. Para pedagang tersebut diberikan margin yang cukup, tetapi tidak diperbolehkan menjual melebihi ketentuan HET beras yang sebesar Rp9.450 per kilogram untuk wilayah Jawa. “Mulai besok (Selasa 9/1), ke seluruh pasar tradisional sudah masuk beras Bulog jenis medium dengan harga tidak boleh lebih tinggi dari HET. Pedagang itu nanti diberikan margin yang cukup,” ujar Mendag.

Beras oplosan
Di sisi lain, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan adanya praktik pengoplosan beras medium Bulog dengan beras lokal di Kalimantan Selatan diharapkan tidak mengakibatkan gangguan pada mekanisme pasar perberasan. “Penegakan hukum terkait dengan beras oplosan tetap berjalan, tapi jangan sampai penegakan hukum tersebut membuat masyarakat dan pelaku usaha takut sehingga menyebabkan gangguan pada mekanisme pasar,” ujarnya.

Tito menambahkan, para pelaku usaha perberasan tidak perlu khawatir dengan proses hukum yang dilakukan pihak kepolisian, selama berusaha dengan mengikuti ketentuan yang berlaku dan tidak melakukan penimbunan bahan pokok penting. (Ant/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya