Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

AXA Gaet 25% Nasabah Mandiri

Raja Suhud
04/12/2017 00:31
AXA Gaet 25% Nasabah Mandiri
(MI/AGUS)

PERUSAHAAN asuransi jiwa PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) menargetkan mampu menggaet 25% nasabah Bank Mandiri dalam lima tahun ke depan melalui jalur distribusi in branch atau kantor melekat di kantor cabang Bank Mandiri.

Saat ini, AXA Mandiri baru memiliki 1,2 juta nasabah atau 12% dari total nasabah Bank Mandiri.

"Kebutuhan proteksi ada di semua layer. Maka itu kami bidik hingga 25% dengan berbagai strategi yang sudah kami siapkan," tutur Director of In Branch Channel AXA Mandiri, Tisye D Retnojati, kepada wartawan di Jakarta, pekan lalu.

Ia menjelaskan beberapa strategi baru akan diterapkan melihat pola transaksi yang berubah dari nasabah.

Saat ini, banyak nasabah tak lagi mendatangi kantor bank untuk bertransaksi.

Nasabah lebih banyak bertransaksi secara mobile atau melalui internet di dunia maya.

"Shifting transaksi inilah yang kami antisipasi dengan berbagai strategi seperti customer services kami yang datang ke nasabah dengan menjemput bola," kata dia.

Selain itu, pihaknya akan selektif dalam penambahan in branch di kantor cabang Bank Mandiri, jeli memilih daerah potensi saat pembukaan cabang baru Bank Mandiri, dan harus selektif memilih kantor cabang baru tersebut.

"Itu sebabnya, kami juga belum melihat adanya kebutuhan mendesak untuk menambah financial advisor (FA)," tutur dia.

Secara alami, menurut dia, penambahan FA hanya sekitar 5% tiap tahun.

Kini, AXA Mandiri memiliki 2.300 FA yang ditempatkan pada 2.100 kantor cabang Bank Mandiri.

Adapun cabang Bank Mandiri di seluruh Indonesia mencapai sekitar 3.000 kantor yang dibagi menjadi 12 region.

"Dari sebaran itu, 55% nasabah dari kantor AXA Mandiri di region 3, 4, dan 5, yakni Jabodetabek dan Karawang. Porsi terbesar lainnya disumbang Surabaya, Medan, dan Bandung," tutur dia.

Pemimpin pasar

Tisye menjelaskan AXA Mandiri kini masih jadi pemimpin pasar di jalur distribusi bancassurance di Indonesia dengan pangsa pasar 18,6 %.

Lini distribusi bancassu-rance memberi kontribusi 80% dari pendapatan premi AXA Mandiri, dan sisanya dipasok dari lini alternatif, yakni telemarketing, digital, dan bisnis korporat.

"Meski terjadi shifting tran-

saction, bancassurance masih tetap tumbuh karena pro-duk unit link masih diminati masyarakat Indonesia dan tumbuhnya cukup besar," tu-tur dia.

Tisye juga memastikan hingga akhir tahun ini AXA Mandiri bisa tumbuh dua digit.

Pertumbuhan dua digit diyakini akan berlanjut hingga tahun depan.

Apalagi dengan makin gencarnya AXA Mandiri melakukan literasi keuangan sehingga masyarakat semakin paham perlunya memiliki proteksi pada kehidupan mereka.

Hal itu antara lain lewat optimalisasi platform digital seperti social media command centre (SMCC) untuk mengampanyekan kesadaran literasi keuangan dan pentingnya memiliki perlindungan atau proteksi kepada masyarakat.

Deputi Direktur Pengawasan Asuransi II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kristianto Andi Handoko menambahkan, pada 2012 total aset industri asuransi mencapai Rp584,02 triliun.

Kemudian pada akhir 2016, asetnya melompat menjadi Rp968,92 triliun.

"Dalam empat tahun terakhir, aset industri asuransi meningkat 65%. Adapun rata-rata pengeluaran penduduk Indonesia untuk asuransi Rp1,29 juta per tahun. Ini menunjukkan kesadaran masyarakat untuk memiliki asuransi yang terus meningkat sehingga pasar asuransi masih tinggi," ujarnya.

(E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya