Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
Pesawat R80 ciptaan Presiden ke-3 RI BJ Habibie mendapat respons positif dari investor.
Perusahaan asal Korea, D-Raon Engineering, Co Ltd, menyatakan minat untuk berinvestasi pada proyek pembuatan pesawat perintis itu.
Chairman D-Raon Engineering, Co Ltd, CS Lee, mengatakan pihaknya sangat tertarik dengan proyek pesawat R80 karena desain dan tipe pesawat itu sangat cocok untuk wilayah Indonesia yang terdiri atas banyak kepulauan.
"Pasar yang besar di Indonesia juga menjadi alasan ketertarikan investasi di proyek R80," papar Lee seusai penandatangan nota kesepahaman investasi R80 di Jakarta, kemarin.
Namun, besaran komitmen investasi D-Raon masih belum bisa disebutkan.
Sebabnya, perusahaan asal 'Negeri Ginseng' tersebut masih akan melakukan uji tuntas (due diligence) selama tiga bulan ke depan.
"Butuh dua tahap lagi untuk sampai penentuan nilai investasi," ucap Lee.
Di kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Regio Aviasi Industri (RAI) Agung Nugroho menyebut beberapa investor asing lain juga sudah berminat untuk masuk di pembiayaan R80.
Mereka berasal dari Asia, Eropa, dan Timur Tengah.
Nilai investasi yang dibutuhkan proyek pesawat R80 ialah US$1,6 miliar atau sekitar Rp21,6 triliun (kurs Rp13.500).
Dana tersebut digunakan untuk mendetailkan rancangan dan membuat kerangka pesawat sebanyak 450 unit dalam 6 tahun ke depan.
R80 diproyeksikan terbang perdana pada 2022.
Proyek R80 masuk di proyek strategis nasional (PSN) melalui Peraturan Presiden Nomor 58/2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategi Nasional.
Pembiayaan dalam negeri sebesar 55% dilakukan melalui Pembiayaan Investasi Non-APBN (PINA), swasta nasional, crowd funding, dan vendor. Sisanya, 15% dari ASEAN dan 30% dari mitra strategis.
Hingga saat ini sudah ada empat maskapai lokal yang akan membeli pesawat perintis R80 dengan total 155 unit.
CEO of PINA Ekoputro Adijayanto menegaskan proyek R80 tidak akan menggunakan dana APBN.
Pihaknya akan terus menjajaki investor dalam dan luar negeri untuk masuk.
Hingga saat ini pendanaan dari crowd funding mencapai Rp6 miliar.
"Kami akan terus dorong produk Indonesia ini mendapat perhatian masyarakat Indonesia," tandasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved