Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kepercayaan Masyarakat masih Rendah

Mut/MTVN/S-4
13/11/2017 10:11
Kepercayaan Masyarakat masih Rendah
(Dev Dhiman -- Dok. Pribadi)

Masyarakat Indonesia ditaksir kurang percaya terhadap organisasi penyedia layanan digital. Itu terlihat dari rendahnya nilai indeks kepercayaan digital berdasarkan laporan Fraud Management Insights 2017. Dari 10 pasar yang disurvei, Indonesia memiliki tingkat kepercayaan paling rendah, yaitu 1,8 dari nilai total 10. Di posisi teratas ada Selandia Baru dengan tingkat kepercayaan 4,2, disusul Jepang dengan nilai 4,1.

“Rendahnya nilai indeks kepercayaan digital menunjukkan rendahnya kepercayaan pelanggan atas organisasi yang menyediakan layanan digital,” ujar Managing Director Asia Tenggara dan Negara Berkembang Experian Asia Pasifik Dev Dhiman.

Dev menjelaskan indeks kepercayaan digital yang dibuat Experian dan IDC didasarkan pada empat kriteria, yaitu tingkat adopsi digital, preferensi industri, tingkat penipuan, dan kemampuan perusahaan terkait manajemen penipuan.

Experian dan IDC menyurvei 3.200 konsumen dan lebih dari 80 organisasi jasa keuangan, telekomunikasi, dan sektor ritel, termasuk e-commerce yang memiliki pendapatan setidaknya US$10 juta.

“Dari ketiga sektor yang disurvei, jasa keuangan mendapatkan nilai tertinggi, yaitu 4,9. Sektor telekomunikasi berada di nomor terakhir dengan skor 2,1,” ungkap dia.

Secara keseluruhan, nilai indeks kepercayaan digital yang relatif rendah--selain mengindikasikan masyarakat kurang percaya terhadap layanan digital--disebabkan transaksi digital itu sendiri rentan penipuan. “Satu hal yang pasti, meski penipuan lebih sering terjadi di Indonesia, toleransi masyarakat lebih tinggi,” tukas Dev.

Itu berbeda dengan warga negara berkembang seperti Singapura dan Hong Kong yang rata-rata tingkat toleransi konsumen terhadap penipuan tergolong rendah. Masyarakat cenderung tidak puas dengan cara perusahaan menangani korban penipuan.

Saat dihubungi terpisah, Brand Manager Shopee Indonesia Rezki Yanuar menegaskan pihaknya berupaya memastikan pengalaman belanja daring yang aman. Di antaranya, fitur garansi, yaitu dana diberikan kepada penjual bila pengguna telah menerima pesanan. Selain itu, konsumen dapat berkomunikasi dengan penjual lewat live chat serta customer service 24 jam selama seminggu. (Mut/MTVN/S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya