Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BRI Bidik Kapitalisasi Pasar Rp700 Triliun

Try/Jes/E-3
13/11/2017 09:45
BRI Bidik Kapitalisasi Pasar Rp700 Triliun
(Direktur Strategi Bisnis dan Keuangan BRI Haru Koesmahargyo -- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI) menargetkan kapitalisasi pasar BRI meningkat dari Rp400 triliun menjadi Rp700 triliun pada 2022.

Direktur Strategi Bisnis dan Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan saat ini kapitalisasi pasar berhasil menembus Rp405,8 triliun. BRI melakukan pemecahan saham (stock split) 1;5.

“Dengan di-split, jumlah lembar saham nya akan menjadi 120 miliar. Kami berharap ini lebih banyak diakses investor ritel, khususnya mahasiswa, pekerja, serta mereka yang sebelumnya ragu membeli pada harga Rp16.450. Di harga 3.000-an (setelah split), satu lotnya hanya Rp300 ribu,” ungkap Haru seusai pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, pekan lalu.

Dirut Bank BRI Suprajarto mengatakan pencapaian besar itu disebabkan fokus perseroan terhadap bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Harga saham Bank BRI, kata dia, meningkat selama lima tahun terakhir. Namun, tren volume perdagangan makin turun dengan berkurangnya penjualan. Ia berharap jumlah investor retail bisa meningkat dengan harga baru itu.

“Harga makin terjangkau serta investor retail meningkat sehingga memberi keseimbangan dan masyarakat akan terlibat secara tak langsung dalam pembangunan ekonomi nasional,” pungkas Suprajarto.

Secara terpisah, Direktur Konsumer BRI Handayani berharap transaksi digital perseroan mencakup mobile banking serta internet banking BRI makin terus bertambah.

Sekarang ini transaksi digital BRI belum sampai meraup 30% dari total transaksi per tahun. Pengguna mobile banking BRI baru tercatat sebanyak 17 juta nasabah dan intenet banking sebanyak 7,5 juta nasabah dari total 70 juta nasabah.

“Mayoritas 70% nasabah kami masih bertransaksi melalui mesin ATM. Yang menggunakan transaksi digital kurang dari 30%,” tutur Handayani seusai merilis proram BRI Poin pekan lalu.

BRI Poin, lanjutnya, sebagai salah satu strategi BRI untuk meningkatkan lo­yalitas nasabah. Hingga akhir September 2017, fee based income BRI tercatat Rp7,4 triliun, atau tumbuh 12,7% dari periode sama pada tahun lalu. (Try/Jes/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya