Pusat Dorong Pemda Wujudkan Kota Inklusif

MENTERI Perencanaan Pembangunan Nasional/KepalaBappenas Bambang Brodjonegoro mendorong pemerintah daerah untuk dapat menjadikan daerah mereka sebagai kota inklusif yang ramah terhadap penyandang disabilitas.

Keberadaan kota inklusif merupakan upaya untuk mengatasi ketimpangan dan kesenjangan ekonomi serta mewujudkan sustainable development goals (SDGs).

Menteri Bambang juga menginginkan agar kota-kota di Indonesia mampu menjadi liveable city atau kota yang nyaman untuk ditinggali seluruh lapisan masyarakat, khususnya penyandang disabilitas.

"Kami harus memastikan orang-orang yang menyandang disabilitas dilatih dan disiapkan untuk bisa mengantisipasi kondisi bencana," kata Bambang di sela pertemuan tingkat tinggi wali kota bertajuk Menuju Kota Inklusif yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Asosiasi Pemerintah Kota Indonesia (Apeksi) di Jakarta, Selasa (31/10).

Bambang mengatakan, saat ini kota-kota di Indonesia masih jauh dari taraf kota yang nyaman untuk ditinggali.

Jakarta sebagai ibu kota saat ini berada pada posisi ke-116 urutan negara yang paling nyaman untuk ditinggali.

Ada banyak cara bagi wali kota untuk meningkatkan indeks kenyamanan kota, seperti dengan pembangunan infrastruktur serta sarana dan prasarana yang dapat diakses kelompok masyarakat penyandang disabilitas serta pengadaan pendidikan dan kesehatan yang terjangkau.

Airin Rachmi Diani, Ketua Dewan Apeksi, mengatakan tujuan diadakannya kerja sama dengan komitmen pengembangan daerah yang menginklusi penyandang disabilitas ialah untuk menciptakan Indonesia sebagai negara yang nyaman.

Wali Kota Tangerang Selatan itu mengatakan pemerintah daerah harus memperhatikan program kesetaraan agar warga berkebutuhan khusus dapat menikmati fasilitas kota seperti halnya masyarakat lainnya.