Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Sapi Jenis Unggul Terus Diperbanyak

(Pra/E-2)
03/9/2017 22:45
Sapi Jenis Unggul Terus Diperbanyak
(ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

KEMENTERIAN Pertanian fokus mengembangkan sapi berkualitas. Untuk tahun depan, anggaran untuk pengadaan bibit sapi jenis ongole bahkan bakal ditambah menjadi Rp100 miliar dari sebelumnya cuma Rp20 miliar. Menurut Menteri Pertanian Amran Sulaiman, anggaran untuk pengadaan bibit sapi itu berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P). "Tanpa bibit unggul sulit berkembang. Jadi kami fokus bibit unggul, kami bagikan gratis kepada masyarakat. Kami beli menggunakan APBN-P, harganya satu embrio Rp15 juta," kata Mentan seusai berkurban di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Sabtu (2/9).

Tahun lalu, kata Amran, ada kelahiran sapi unggul sebanyak 1,4 juta ekor. Tahun ini pemerintah menargetkan kelahiran 3 juta ekor sapi unggul. Amran mengatakan sapi yang disumbangkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ialah jenis ongole dengan berat masing-masing 1,5 ton dan 1,3 ton, yang merupakan hasil pegembangan di Tanah Air. Harga per ekor sapi ongole bisa mencapai Rp70 juta. "Bisa dibayangkan kalau ini kita kembangkan, luar biasa. Berapa kali lipat dari sapi yang bibitnya tidak bagus. Sapi ongole sudah kami kembangkan sejak lama," ujar Amran.

Amran mengatakan kebutuhan daging sapi di dalam negeri ialah 1 juta ekor per tahun. Jokowi menargetkan Indonesia swasembada daging sapi dalam sembilan tahun ke depan. Amran yakin sebelum sembilan tahun Indonesia bisa swasembada daging sapi.
Pada Idul Adha tahun ini, Amran berkurban dua sapi ongole brahman cross seberat 766 kilogram dan 592 kilogram hasil pengembangan di Balai Pembibitan Ternak Unggul khusus sapi ongole brahman cross di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Satu sapi jenis yang sama seberat 600 kilogram disumbangkan keluarga besar Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Amran mengatakan Hari Raya Idul Adha ialah salah satu momentum berbagi dengan masyarakat tidak mampu.
"Kita harus menahan diri dari keserakahan dan kesombongan."



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya