Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Pasokan Listrik Jawa-Bali Diperkuat

Cornelius Eko
02/9/2017 03:16
Pasokan Listrik Jawa-Bali Diperkuat
(ANTARA FOTO/Aji Styawan)

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan dimulainya pembangunan (groundbreaking) proyek perluasan PLTU Tanjung Jati B (PLTU Jawa 4). PLTU dengan kapasitas 2 x 1.000 Mw itu berlokasi di Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Jepara, Jawa Tengah. "Pembangunan PLTU Jawa 4 diharapkan dapat menambah dan memperkuat sistem kelistrikan di Jawa-Bali," sebut Jonan, dalam sambutan pada acara peresmian, Kamis (31/8). Dengan adanya penambahan pasokan listrik ini, kata dia, kebutuhan harian masyarakat dan industri bakal semakin terpenuhi.

Selain itu, sebagai bagian dari program pembangkit tenaga listrik 35 ribu Mw, proyek perluasan ini dinilai dapat meningkatkan listrik negara. PLTU Jawa 4 ialah bagian dari megaproyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu Mw dan bagian dari fast track program 2, dengan skema independent power producer (IPP) atau listrik swasta. Pembangkit ini akan memberikan kontribusi 2 x 1.000 Mw untuk sistem interkoneksi Jawa-Bali dan akan terhubung ke saluran transmisi 500 KV Tanjung Jati-Tx Ungaran. Direktur Utama PT PLN (persero) Sofyan Basir menambahkan proyek perluasan PLTU Jawa 4 ditargetkan rampung dalam kurun 50-54 bulan (3 tahun) yang terhitung sejak April 2017.

Sementara itu, unit 5 diperkirakan dapat beroperasi pada Mei 2021, sedangkan unit 6 akan beroperasi pada September 2021. Proyek pembangkit listrik ini dikelola PT Bhumi Jati Power (BJP), yang merupakan sebuah IPP. BJP dimiliki konsorsium Sumitomo Corporation (50% saham), PT United Tractors Tbk (25%), PT Astra Internasional, dan The Kansai Electric Power (25%).

PLTP Geo Dipa
PT Geo Dipa Energi mengatakan Asian Development Bank (ADB) akan membantu mendanai dua pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) baru, yakni WKP (wilayah kerja panas bumi) Arjuno Welirang dengan estimasi potensi 189 Mw dan WKP Candi Umbul Telomoyo dengan potensi 90 Mw setelah mendapat instruksi langsung dari menteri. "Kami akan ngebut menggarap dua PLTP baru tersebut, dan sudah ada komitmen bantuan pinjaman dari ADB sebesar US$200 juta, sedangkan ekuitas Geo Dipa sendiri sekitar US$60 juta," kata Riki Ibrahim, Dirut Geo Dipa Energi, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (31/8).

Dengan didampingi Direktur Operasional Dodi Herman dan Direktur Keuangan M Ikbal Nur, Riki menjelaskan pengembangan proyek panas bumi akan mendukung pemerintahan Jokowi-JK dalam menyukseskan program listrik 35 ribu Mw. Saat ini perseroan tengah menggarap pembangunan PLTP Patuha Unit 2 dan Unit 3 serta PLTP Dieng Unit 2 dan Unit 3. "Geo Dipa mengembangkan empat lapangan panas bumi, yaitu lapangan existing Dieng dan Patuha yang masing-masing memiliki potensi 400 Mw, dan dua lapangan yang baru saja ditugaskan langsung oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan, yaitu WKP Arjuno Welirang dengan estimasi potensi 200 Mw dan WKP Candi Umbul Telomoyo potensi sebesar 100 Mw," katanya.

Riki optimistis pada 2025, Geo Dipa dapat menambah kontribusi pasokan listrik total 700 Mw. Bahkan, perseroan menargetkan total produksi listrik pada i 2030 mencapai 1.100 Mw. Optimisme Geo Dipa didorong juga dengan keputusan pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memenangkan BUMN yang bergerak di ranah panas bumi dan di bawah Kementerian Keuangan, atas gugatan dugaan penipuan proyek PLTP Bumi Dieng-Patuha dengan terdakwa Dirut PT Geo Dipa. "Salah satu tantangan kami sudah berhasil dilalui. Secara hukum, hak pengelolaan panas bumi Dieng dan Patuha memang sudah sah milik PT Geo Dipa Energi sejak 2002," tandasnya. (Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya