Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Perbarui Museum, BI Ingin Jumlah Pengunjung Naik Tiga Kali Lipat

Eko Nordiansyah
01/9/2017 04:01
Perbarui Museum, BI Ingin Jumlah Pengunjung Naik Tiga Kali Lipat
(MI/ADAM DWI)

BANK Indonesia (BI) menyebutkan pengunjung di museum BI mencapai 230 ribu per tahunnya. Dengan adanya perbaikan yang dilakukan oleh bank sentral, maka diharapkan jika jumlah pengunjung di museum BI bisa meningkat hingga tiga kali lipat.

"Per tahun pengunjung 230 ribu lebih. Target kita ingin tingkatkan, belum didefinisikan angka, bisa dua, tiga kali lipat," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Agusman di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 31 Agustus 2017.

Dalam tahap pembenahan, ada tiga dimensi yang disiapkan oleh bank sentral. Pertama adalah area numismatik yang menampilkan koleksi uang logam dan kertas dari BI, area kedua yaitu kebanksentralan berisi cerita soal perjalanan BI dari De Javasche Bank, serta area arsitektur.

"Sekarang yang sudah sangat bagus numismatik, kebanksentralan belum sangat luas, mau di-push supaya setiap kejadian didokumentasikan. Arsitektur juga sedang kita siapkan," jelas dia.

Selain itu, BI juga akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi XXIV International Committee for Money and Banking Museum (ICOMON) 2017. ICOMON merupakan suatu komite internasional yang beranggotakan museum numismatik bank-bank sentral atau museum uang dan museum institusi/lembaga keuangan lainnya. Dalam Konferensi ICOMON 2017, terdapat lebih dari 20 negara yang berpartisipasi, baik dari museum bank sentral, museum nonbank sentral, maupun akademisi dan profesional di bidang museum. Pembicara dan moderator dalam konferensi antara lain berasal dari Belanda, Rusia, Yunani, dan Siprus.

Tema yang diusung adalah "Money & Banking Museums: From Display to Engagement". Melalui tema tersebut, Bank Indonesia berusaha mengangkat peran museum, melalui tata pamernya, untuk membentuk keterlibatan masyarakat dan rasa kebanggaan terhadap mata uang maupun kebijakan.

"Ada ruang display, meja tapi enggak ada kakinya seakan-akan melayang. Kita siapkan itu, art of displays. Tempat masuk ke dalam ruang berada di 3 D seakan-akan dibawa ke alam di mana uang, cara kelola, penampilan. Ini bagian dari teknologi," pungkasnya. (MTVN/OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya