Creativepreneur pun Dituntut Kreatif

MODEL bisnis lama berangsur ditinggalkan karena di era milenium yang telah memasuki dasawarsa kedua ini, perkembangan teknologi semakin cepat.

Creativepreneur pun dituntut untuk memasarkan usahanya dengan pendekatan yang 'berbeda' ke pasar mereka di tengah persaingan yang ketat.

Kini berbelanja secara daring (online) menjadi sesuatu keniscayaan.

Di episode 23 kali ini, Big Circle mengambil tema Sukses binis via platform digital dengan menghadirkan narasumbernya yakni pemenang The Big Start Indonesia 2016 yang diselenggarakan Blibli.com, yaitu Arlin Chondro (Founder Peek Me Naturals) dan Dhamar Perbangkara (Founder Gauri Art Division).

Lalu di segmen inovasi aplikasi, Big Circle dihadiri narasumber Andhy Koesnandar (Founder Cermati).

Host Andy Flores Noya bersama Amanda Zevannya akan berdiskusi bersama para narasumber Arlin Chondro, Dhamar Perbangkara, dan Andhy Koesnandar (Fouder Cermati).

Mereka didampingi mentor Danton Sihombing (Brand Consultant) dan I Gusti Ayu Fadjar (Senior Vice President Marketing Blibli.com), yang akan memberikan banyak insight kepada narasumber.

Yang akan kita bahas pertama kali ialah Peek Me Naturals yang dirikan Arlin Chondro.

Peek Me Naturals merupakan produk aroma terapi natural dari essential oil, yang berfokus pada kesehatan keluarga.

Ide awal menciptakan Peek Me Naturals justru dari permasalahan anak Arlin yang sering sakit asma.

Sebagai seorang ibu, ia ingin memberikan pengobatan yang alami tanpa mengandung bahan kimia.

Oleh karena itu, Arlin mencari cara pengobatan alternatif. Ia pun mempelajari essential oil aroma terapi.

Arlin melakukan riset sejak 2013 dan sering berkonsultasi dengan Andrea Butje, pakar aroma terapi dari Aromahead Institute, Amerika Serikat.

Semula, penemuan essential oil Arlin ini hanya diperuntukkan keluarga dan teman-teman terdekat.

Namun, teman-teman mendorongnya untuk menjualnya ke publik, dengan alasan dapat membantu pengobatan masyarakat dengan cara alami.

Sejak kemunculannya pada April 2016, Peek Me telah menghadirkan 38 jenis produk, seperti bugs away, produk pengusir dan penghilang rasa gatal akan gigitan nyamuk, dan bye-bye laper, yang berfungsi untuk mengurangi nafsu mengemil berlebih.

Produk ini aman digunakan mulai usia 2 hingga 85 tahun.

Semua produk Peek Me telah lolos kurasi oleh badan kurasi komunitas organik Indonesia untuk kategori sehat dan mendapatkan white flower label, artinya produk Peek Me Naturals memang alami.

Pastinya produk aroma terapi dari Peek Me bebas dari bahan kimia dan aman digunakan.

Arlin ingin memiliki lisensi sebagai aroma terapis. Ketika ia menanyakan hal itu ke Kementerian Kesehatan, pihak kementerian tidak tahu bagaimana prosedurnya dan tidak tahu harus mengurus izin ini ke mana.

Namun, kini produk Peek Me Naturals telah disertifikasi Aromahead Institute, Amerika Serikat.

Arlin juga menuturkan Peek Me Naturals belum mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).

Untuk standar usaha kecil menengah (UKM), izinnya sangat mahal dan tidak ada bantuan subsidi dari pemerintah.

Hingga saat ini, dalam sebulan, kapasitas produksi Peek Me Naturals sebanyak 35 jenis. Satu jenis produk (misalnya roll on) terdiri dari lima hingga tujuh produk.

Per bulan, produk Peek Me Naturals terjual hingga 1.200 produk. Produknya dijual mulai Rp45 ribu hingga Rp200 ribu.

Artinya, omzet Peek Me Naturals mencapai Rp54 juta hingga Rp240 juta.

Seluruh produk Peek Me Naturals dipasarkan melalui Blibli.com, website, dan Instagram. Arlin juga tergabung dalam Komunitas Organik Indonesia (KOI).

Saat ini, Peek Me memiliki tujuh reseller di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Jember.

Dalam waktu dekat akan ada reseller di Lampung dan Balikpapan.

Untuk reseller, Arlin mewajibkan membeli rutin setiap bulan dengan skema beli putus.

Reseller wajib membeli minimal 10 produk Peek Me. Jika ada yang ingin menjadi reseller eksklusif, Arlin mewajibkan mereka membeli sedikitnya 2/3 produk Peek Me.

(H-3)