Rencanakan Pernikahan dengan Matang

MOMEN pengucapan janji suci untuk setia mengarungi kehidupan dengan kekasih pilihan menjadi momen paling membahagiakan saat keduanya melangsungkan pernikahan. Momen itulah yang kemudian berusaha ditularkan kepada orang-orang terdekat dan para kerabat lewat pesta pernikahan. Namun, urusan menggelar pesta bukanlah hal sederhana seperti saat mengucap janji setia menjadi suami dan istri yang lancar dilakukan tak lebih dari 5 menit. Momen persiapan pesta pernikahan bila tak dikelola dengan baik dapat menjadi arena 'pertarungan' baru bagi sepasang kekasih yang punya keinginan berbeda saat pesta pernikahan berlangsung.

Karena itu, Editor In Chief Bridestory Ayunda Wardhani meminta pasangan yang akan menggelar pernikahan untuk mempersiapkan pesta dengan matang, karena momen bersejarah itu kemungkinan hanya berlangsung sekali dalam seumur hidup. Menggunakan jasa perencana pernikahan (wedding planner) untuk memediasi keinginan masing-masing menjadi salah satu alternatif. Melalui wedding planner, pasangan kekasih memperoleh vendor yang tepat untuk keperluan pesta pernikahan. Konsultasi dengan wedding planner tak lantas membuat biaya pernikahan membengkak.

Hilda, lini bisnis wedding consultant Bridestory, membuka harga awal sebesar Rp5 juta tergantung jenis konsultasi yang diinginkan konsumen. Hilda bahkan menjamin harga yang ditawarkan lebih kompetitif dibandingkan dengan wedding planner lain. "Kami membantu klien menyusun rencana waktu hingga pesta pernikahan, memberikan rekomendasi vendor yang sesuai dengan keinginan klien, dan menemani klien saat melakukan pertemuan dengan vendor. Kami membantu klien menghemat banyak untuk pernikahannya," kata salah satu wedding consultant Hilda, Samantha Haris, di sela-sela penyelenggaraan Bridestory Market di Tangerang Selatan, Banten, Kamis (27/7).

Tak salah memang bila pesta pernikahan direncanakan secara mandiri dengan mencari vendor yang sesuai. Namun, perlu diperhatikan harga yang ditawarkan vendor. Carilah harga yang masih bisa dinegosiasikan atau paket pernikahan yang ditawarkan. Misalnya, Hope Portraiture yang menyediakan jasa dokumentasi pernikahan. Satu paket lengkap yang disediakan Hope Portaiture menurut pemiliknya, Merlies Magdalene, terdiri dari foto pranikah yang kemudian dicetak di atas kanvas untuk dijadikan pemanis saat pesta pernikahan.
Kemudian disediakan 2 fotografer dan 2 videografer profesional saat pernikahan berlangsung. Paket pernikahan lengkap dengan hasil dokumentasi berupa video dan album foto itu dibanderol Rp55 juta.

Lebih intim
Saat ini di kalangan menengah ke atas, diungkapkan Ayunda, lebih memilih menggelar pesta pernikahan privat yang lebih intim karena hanya mengundang segelintir orang, termasuk sanak saudara dan teman dekat. Lokasi yang dipilih pun lebih banyak menunjukkan pemandangan asri suatu daerah di luar perkotaan. "Walaupun lebih intimate, justru pengeluaran lebih besar karena biaya yang seharusnya untuk pesta besar, digunakan untuk menjamu tamu dengan hidangan atau akomodasi yang lebih spesial. Selain tren privat itu, orang-orang juga sekarang lebih banyak kembali ke model pernikahan adat ketimbang yang mengusung konsep modern," kata Ayunda.

Daerah yang menjadi lokasi pesta pernikahan privat favorit, menurut Ayunda, ialah Bali dan Yogyakarta. Dengan konsep pesta yang lebih intim tersebut, komunikasi antara tamu dan mempelai mencair, tidak lagi hanya menaruh mempelai di singgasana pernikahan kemudian tamu bergantian bersalaman memberikan ucapan selamat. Salah satu tempat yang menawarkan konsep pernikahan privat yaitu Kamandalu Ubud.

Tempat yang berada di Banjar Nagi, Ubud, Bali, itu menawarkan paket pernikahan sebesar Rp80 juta untuk 50 tamu dan Rp96 juta untuk 80 tamu. "Kami menyediakan juga penghulu nikah serta akomodasi untuk 2 malam bagi pengantin," kata Mega, staf pemasaran Kamandalu Ubud. (S-4)