Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Susi Menduga Kartel Bermain Impor Garam

02/8/2017 09:00
Susi Menduga Kartel Bermain Impor Garam
(ANTARA)

MENTERI Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menduga ada permainan dalam industri pergaraman nasional. Ia menduga ada kartel yang meraup untung dari kegiatan impor garam industri.

"Bisa jadi. Dulu terjadi kebocoran garam impor yang dilakukan oleh industri importir garam. Mereka impor lebih dari kapasitas produksi mereka," ungkap Susi dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (1/8).

Data yang ia pegang, rata-rata impor garam yang dilakukan para industri mencapai 2 juta per tahun. Ia menduga jumlah tersebut dilebihkan untuk kemudian dibocorkan ke pasar sebagai garam konsumsi. Padahal, garam tersebut diimpor sebagai bahan baku industri.

"Akhirnya, mereka menjadi trader, separuh lebih bocor ke pasar konsumsi," tukasnya.

Apalagi, sahutnya, impor garam industri lebih menguntungkan ketimbang mengimpor garam konsumsi. Impor garam industri tidak dikenai bea masuk, sedangkan garam konsumsi diberi tarif 10%. Dengan begitu, ada perkiraan keuntungan besar yang membuat kartel garam bermain di situ.

Dugaan adanya kartel juga mencuat seusai dibukanya keran impor garam konsumsi kepada PT Garam sebanyak 75 ribu ton pada pekan lalu. Alih-alih ingin menurunkan harga garam konsumsi yang melonjak drastis, itu malah dimanfaatkan para importir.

"Awalnya kita umumkan rekomendasi 75 ribu ton karena petambak kita panen awal September. Eh malah sudah ada yang ngomong akan impor 2,1 juta ton," cetus dia.

Susi pun meminta masyarakat agar melaporkan bila mengetahui penyalahgunaan izin impor garam industri. Ia berharap harga hasil panen petani garam tidak anjlok karena ulah kartel garam.

"Kita perlu dukungan dari pengawasan impor. Tata niaganya harus diawasi. Petambak didukung dan impornya diatur untuk memberikan ruang industri garam domestik tumbuh," imbuh Susi.

Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan impor garam bukan barang baru di Indonesia, terlebih untuk garam industri.

"Sebenarnya senang atau tidak senang ternyata dari dulu kita impor garam terutama garam industri," kata dia di Hotel Borobudur Jakarta, kemarin. Dia melanjutkan, tahun ini Indonesia dihadapkan pada iklim yang kurang baik. Itu berdampak pada produksi garam nasional. (Jes/Ant/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya