Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (Temas Line) berkomitmen mendukung kebijakan tol laut melalui pengembangan national network. Fokusnya ialah memperluas servis pelabuhan baru termasuk di wilayah Indonesia Timur dalam rangka meningkatkan konektivitas, sekaligus memperlancar distribusi logistik.
“Program national network sudah kita canangkan bertahun-tahun dan baru-baru ini bisa diwujudkan seiring kebijakan tol laut. Kami ingin semua pelabuhan dapat terjangkau. Begitu distribusi lancar, (kami) ikut mendorong pertumbuhan ekonomi di suatu daerah,” ujar Direktur Temas Line Fatty Khusumo dalam public expose di Jakarta, Senin (17/4).
Layanan distribusi emiten berkode TMAS itu sudah mencakup 27 pelabuhan yang membentang dari Sabang ke Marauke. Per kuartal I 2017, perseroan berhasil menambah 5 rute baru yang kemudian menambah total jangkauan menjadi 32 pelabuhan.
Temas Line menargetkan cakupan layanan mencapai 50 pelabuhan di penghujung 2017. Namun hingga kini yang sudah dipetakan baru sekitar 41 pelabuhan. Pun, wilayah Indonesia Timur turut menjadi prioritas agar frekuensi transportasi kargo laut kian meningkat.
Target ekspansi layanan ke wilayah Timur meliputi Fakfak dan Nabire. Tidak dipungkiri bahwa masih terdapat disparitas pertumbuhan arus logistik jalur laut antara wilayah Timur dan Barat. Tahun lau, TMAS berhasil membuka layanan pada 7 pelabuhan baru yaitu, Timika, Merauke, Serui, hingga Malahayati.
Di samping membuka rute layanan baru, Temas Line turut mengembangkan rute pendulum service yang dimulai kuartal I 2017 yakni, service S4 dan service A3. Service S4 yang melewati rute Belawan-Jakarta-Surabaya-Makassar-Bitung-Palu-Makassar ini dilayani 4 buah kapal.
Sementara service A3 dengan rute Belawan-Jakarta-Surabaya-Makassar-Ambon, akan disokong beroperasinya 3 buah kapal. Saat ini, perseroan mengoperasikan 34 armada dengan total kapasitas 25.785 TEUs. Meski berencana menambah dua unit kapal dengan kapasitas lebih dari 2.500 TEUs, namun pihaknya mengakui upaya peningkatatan konektivitas tidak lepas dari tantangan. Salah satunya mengenai belum seragamnya sistem kepelabuhanan di Tanah Air.
“Itu yang membuat service kita dijalankan secara weekly (mingguan). Karena saat ini kesiapan dari pelabuhan berbeda-beda. Semakin ke Timur, budaya dan pola kerjanya semakin berbeda. Misalnya ada pelabuhan yang tidak beroperasi 24 jam,” imbuh Fatty.
Perintis pelayanan pengiriman barang dalam peti kemas itu turut menyoroti sinergitas pemangku kepentingan di sektor transportasi laut yang belum optimal. Utamanya antara Kementerian Perhubungan dengan operator, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Dalam hal ini, perseroan menyinggung kondisi perairan di sejumlah dermaga yang mengalami sedimentasi. Alhasil, volume muatan kapal tidak bisa dimaksimalkan, bahkan sampai sulit bersandar. Sebagai contoh Pelabuhan Belawan di Medan yang kedalaman perairannya berkurang dari 11 meter menjadi 9,1 meter.
“Kami memiliki kapal dengan kapasitas besar, namun tetap saja tidak bisa optimal kalau di pelabuhan alami sedimentasi. Kalau satu kapal dipaksain full (masuknya kontainer), bisa-bisa ambles,” tutur Direktur Temas Line Sutikno Khusumo.
Dalam menyokong langkah strategis perseroan, belanja modal (capital expenditure/capex) yang disiapkan tahun ini sebesar US$10 juta. Sementara capex 2016 sebesar Rp800 miliar dialokasikan untuk membeli kapal, kontainer, reachstacker dan forkflit.
Dari sisi kinerja 2016, Temas Line mencatatkan laba bersih Rp231 miliar atau turun 27%. Peningkatan beban jasa dan beban usaha menjadi salah satu faktor turunnya aspek profibilitas. Kendati demikian, pendapatan perseroan pada 2016 mengalami pertumbuhan 3,21% menjadi Rp1,67 miliar. Kontribusi peningkatan pendapatan berasal dari kenaikan volume muatan menjadi 321.402 TEUs.
Meskipun secara umum industri pelayaran masih diliputi tantangan berat, namun TMAS optimistis pendapatan perseroan mencapai target 2017 sebesar Rp 2,2 triliun dengan laba bersih Rp 200 miliar.
“Dengan kondisi ekonomi yang membaik didorong pembangunan infrastruktur, kami optimistis dapat mempertahankan kinerja secara positif,” kata Direktur Keuangan Temas Line Ganny Zheng. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved