Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Berapa Usiamu?

Ronal Surapradja
02/6/2018 17:00
Berapa Usiamu?
(MI/ROMMY PUJIANTO)

SABTU, 26 Mei, saya menolak semua tawaran pekerjaan, maunya hanya di rumah berkumpul bersama orang-orang terkasih. Itu merupakan hal yang selalu saya lakukan di setiap hari ulang tahun saya.

Alhamdulillah, tahun ini saya masih diberikan usia oleh Sang Maha Pemberi Kehidupan. Sudah 41 tahunlah usia kronologis saya. Tapi ada 'ilmu' baru yang saya dapatkan ketika beberapa hari sebelum puasa dimulai saya bertemu dengan seorang konsultan kesehatan.

Dengan menggunakan alat, saya dites, dan diketahui bahwa usia tubuh saya ialah 53 tahun. Ini yang disebut sebagai usia biologis atau usia dari sel-sel tubuh saya.

Kaget saya, bedanya 12 tahun! Saya merasa seperti HP re-furbish yang dijual di ITC, yang luarannya tampak mulus dan keren padahal mesinnya sudah usang.

Perbedaan usia kronologis dan usia biologis inilah yang membuat seseorang terlihat lebih tua atau lebih muda dari orang seusianya.

Sampai saat ini saya sudah sekitar sebulan untuk 'memperbaiki' usia biologis saya. Target saya, kalau tidak lebih muda, ya minimal sama dengan usia kronologis, hehe.

Jujur, saya iri kepada partner siaran saya yang berusia sama dengan saya. Karena dia rajin yoga, olahraga, dan juga makan sehat, usia biologisnya ialah 21 tahun. Wow, 19 tahun lebih muda!

Dipikir-pikir, wajar juga kalau usia biologis saya jauh lebih tua ketimbang usia kronologis. Penyebabnya ada beberapa hal.

Yang pertama tentu saja makanan. Dalam 40 tahun hidup saya memang tidak pernah jaga makan, apa pun masuk ke perut. Padahal jarang ada yang sehat. Entah dari bahannya, cara penyajiannya, penyedap rasa, juga pengawetnya. Belum lagi kemudahan layanan online untuk pesan makanan. Jadi, enggak ingat waktu lagi.

Yang kedua tentu saja stres. Siapa sih yang hidup di zaman sekarang dan tidak mengalami stres? Stres dapat menambah usia sel-sel tubuh Ada dengan cepat.

Lalu yang ketiga gaya hidup. Salah satu risikonya ialah kurangnya waktu tidur kita. Kurang tidur bisa membuat usia sel-sel tubuh kita lebih tua daripada usia sebenarnya. Saat tidur, sel-sel tubuh kita sebenarnya tetap bekerja untuk memperbaiki dan memulihkan dirinya kembali.

Sebulan terakhir ini saya menjalani pola hidup sehat. Hasilnya mulai terasa. Saat diperiksa, kadar lemak dalam tubuh saya menurun, sementara massa otot bertambah. Kadar antioksidan dalam tubuh pun meningkat, lingkar perut pun berkurang. Tujuan saya untuk hidup sehat, berat badan berkurang itu ialah bonusnya.

Yang seru ialah pertanyaan dari make up artist saat mendandani saya sebelum syuting, "Mas, mukanya sedang perawatan, ya? Kok mukanya cerah, segar, dan glowing gitu sih?" Alhamdulillah.

Sebulan sudah dilalui, masih ada dua bulan lagi yang penuh perjuangan untuk program hidup sehat ini. Berat memang, tapi niat saya sudah kuat.

Teringat kalimat penyemangat dari teman siaran saya sebelum saya memulai program hidup sehat ini.

"Nal, mulai hidup sehat deh. Kalau bukan buat kamu, minimal kamu lakuin buat anak-anak kamu. Kamu ingin melihat mereka tumbuh besar, kan?" (H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya