Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
SAHUR tadi pagi sambil menikmati makan, saya chat di Whatsapp grup U2 Indonesia Community membahas mengenai konser U2 yang sedang tour Experience + Innocence untuk Amerika dan Eropa. Saat mereka ada tour seperti ini ibaratnya 'bulan suci' duniawi bagi kami para pemuja empat sahabat dari Dublin ini karena artinya ada kesempatan bagi kami untuk menonton mereka secara langsung meski usaha yang harus dilakukan tidaklah ringan hehehe.
Karena kecintaan terhadap U2, saya dan beberapa teman memiliki ide untuk membuat tempat komunitas berkumpul, dan kedai kopi kami sepakati sebagai bentuknya. Tempatnya ada di daerah Dago Bandung, namanya Yutu Kopi. Kedai kopi memang sedang menjamur. Ada yang saking terkenalnya sampai membuat Presiden mampir atau kedai kopi yang menjadi favorit seorang pengacara terkenal yang membuat keduanya selalu dipenuhi pengunjung atau ojek online yang mengambil orderan. Kalau saya sih bermimpi suatu hari nanti kedai kopi kami dikunjungi personel U2 hehehe.
Minum kopi sudah menjadi budaya dunia. Nah, dari pengamatan saya terhadap teman yang suka minum kopi, saya membaginya jadi beberapa tipe. Yang pertama ialah si caffeineholic.
Mereka tidak terlalu peduli rasa kopi yang diteguknya. Yang mereka butuhkan dari secangkir kopi ialah efek dari kafeinanya. Bagi mereka, kopi berfungsi untuk membuat semangat dan menghilangkan rasa kantuk. Seorang pecandu kafeina menganggap kopi sebagai minuman yang fungsional dan bagi mereka kopi yang baik ialah yang berkafeina tinggi.
Yang kedua ialah si peminum kopi instan. Mereka tak peduli soal tetek bengek pembuatan kopi. Bagi mereka kopi yang terbaik adalah kopi yang enak, mudah dibuat, dan murah di kantong. Mereka pun anteng ketika kemarin sempat ramai di media sosial tentang 'kopi itu digiling bukan digunting' yang berawal dari postingan sebuah badan pemerintah.
Ketiga ialah si ngopi cantik. Mereka adalah social drinker yang memiliki mantra 'ngopi yuk!' Lalu, berangkat ke kedai kopi favorit tanpa benar-benar minum kopi pada saat mereka tiba di kedai kopi. Bagi mereka kegiatan ngopi ialah saat untuk bersosialisasi bersama kolega dan teman. Tipe ini biasanya kurang tahu tentang seluk-beluk kopi. Bagi mereka ngopi tak selalu tentang minum kopi.
Lalu, yang terakhir ialah si penikmat kopi sejati. Mereka tahu benar kopi apa yang mereka mau. Mereka termasuk 'rewel' dalam menikmati kopi mulai dari memilih jenis kopi yang sesuai dengan aroma, acidity, body, flavor, dan aftertaste, juga memperhatikan cara me-roasting kopi, mensyaratkan ketepatan suhu air yang digunakan, takaran bahan, hingga metode penyajian. Bahkan, untuk level yang lebih advanced lagi mereka membuatnya sendiri.
Bagi mereka, minum kopi ialah ritual, bukan pelepas dahaga. Jadi, siapa yang di bulan puasa ini mengakhiri sahur dan mengawali buka puasa dengan kopi? (H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved