Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

[CELOTEH] Puasa bukan Halangan

Ronald Surapradja
08/6/2017 09:30
[CELOTEH] Puasa bukan Halangan
(MI/Retno Hermawati)

RAMADAN, bulan ketika umat Islam diwajibkan berpuasa, sering kali dijadikan alasan untuk mengurangi intensitas dan produktivitas bekerja. Lapar iya, haus pasti, lemas terasa, ngantuk ya wajar namanya juga puasa, ya kan? Tapi, apa itu harus jadi alasan kita menjadi tidak (atau kurang) produktif di bulan puasa?

Kalau kita baca sejarah, rasanya langsung malu kalau kita menjadi tidak produktif di bulan puasa ini karena banyak sekali hal besar yang terjadi selama bulan ini. Semua warga negara Indonesia pasti tahu kalau proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 kan? Namun, apakah semua tahu kalau itu terjadi di Ramadan? Tepat pada 9 Ramadan 1364 H.

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dibentuk satu hari menjelang malam pertama Ramadan. Pada 1 Ramadan tentara sekutu menjatuhkan bom ke Kota Nagasaki yang membuat kekuatan Jepang runtuh dan berada di ambang kekalahan perang. Pada hari kedua bulan puasa, Soekarno, Hatta, dan Radjiman menemui Marsekal Terauchi di Vietnam untuk membicarakan kemerdekaan Indonesia.

Yang terjadi selanjutnya ialah para pemuda menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, memaksa proklamsi dilakukan secepatnya.

Penculikan berakhir ketika Achmad Soebardjo menjemput Soekarno dan Hatta untuk kembali ke Jakarta. Menurut sejarah, teks proklamasi didiktekan Bung Hatta dan ditulis Bung Karno, lalu ditandatangani mereka saat sahur di rumah Laksamana Maeda.

Jika terbayang betapa beratnya puasa mereka, itu belum cukup karena saat itu Soekarno sedang sakit terkena gejala malaria. Namun, kita tahu apa yang terjadi, pagi harinya proklamasi kemerdekaan Indonesia terucap.

Sekarang kita mundur ke awal Islam berdiri, ketika Rasulullah SAW masih hidup. Perang Badar adalah perang pertama umat Islam yang terjadi pada Ramadan 2 H, ketika sedang puasa, lemas, lapar, dan haus, tetapi malah harus perang dengan taruhan nyawa.

Selanjutnya, bisa kita baca di buku sejarah bahwa banyak sejarah kemenangan umat Islam terjadi pada Ramadan saat berpuasa seperti Fathul (pembebasan) Mekah terjadi pada 630 M atau 10 Ramadan 8 H.

Nah, kita sekarang kan tidak sedang dalam keadaan berperang, apalagi ditambah dengan segala fasilitas modern, rasanya harus malu jika menjadikan puasa sebagai alasan untuk tidak produktif. Kita ke mana-mana enggak jalan kaki, naik kuda, atau unta, kita pakai mobil atau motor. Panas dikit, nyalain AC. Ngantuk bolehlah rebahan sebentar di sofa kantor, asal jangan jadi keterusan baru bangun menjelang azan magrib. 'Perang' kita paling hanya dengan deadline kerjaan, target penjualan, meeting dengan klien, atau macet di jalan. Masa mau kalah?

Di bulan puasa ini saya siaran jalan terus. Bicara 4 jam tanpa minum ya lumayan juga hehehe, tapi ya enggak masalah. Bikin naskah komedi lalu syuting acara TV tetap saya lakukan. MC off air enggak ada yang ditolak, namanya juga rezeki.

Termasuk menulis Celoteh kali ini pun saya lakukan pada saat saya menunggu masuk gedung untuk menonton konser Sting di Singapura di hari kedua puasa kemarin. Udara yang panas dan lembap membuat saya mencari tempat teduh dan dinding untuk menyender. Menulisnya pun menggunakan HP yang tidak nyaman dipakai menulis panjang, tapi saya anggap itu bukan masalah. Tulisan pun selesai tepat di saat gate dibuka setelah magrib.

Puasa bukan halangan untuk melakukan kegiatan apa pun. Selama kita niat, kita mau, kita pasti bisa. Seperti yang Sting bilang dalam lagu Inshaalah di album 57th & 9th Inshallah, Inshallah. If it be your will, it shall come to pass.(H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya