Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DALAM keseharian, banyak teman atau orang dekat kita yang ketika melakukan kesalahan sudah ditegur justru mereka malah mengecap kita macam-macam. Mulai kita dibilang rese, tukang marah, tukang ngomel, tidak sopan, tidak baik, gila, dan sebagainya.
Hal itu biasanya terjadi dalam kehidupan profesional. Seseorang yang memiliki standar kerja, tentunya akan menegur partner bisnisnya yang melakukan kesalahan agar kinerjanya menjadi lebih baik.
Misalnya, orang tersebut tidak menepati komitmen atau tidak on time. Ada yang menerima kesalahannya dan berterima kasih atas masukan tersebut.
Namun, sayangnya banyak yang melakukan itu hanya manis di mulut. Mereka di belakang justru menjelekkan kita. Orang dengan sifat itu di sekeliling kita banyak. Ada pula yang takut memberikan kritikan karena takut merusak hubungan kerja.
Memang ada perbedaan situasi di negara maju dan negara berkembang. Orang-orang yang sudah maju pemikirannya lebih besar hati menerima teguran orang.
Namun, orang yang belum maju pola pikirnya ditegur justru jadi baperan alias dibawa perasan. Kaca diciptakan untuk berkaca, tapi banyak yang tidak suka mengaca dan banyak yang merasa tidak butuh kaca.
Manusia bisa berbohong, tapi kaca tidak akan bohong. Semua akan terlihat apa adanya. Have you seen the mirror lately? What does it tell you?
Baca juga: Hobi Demo
Provocative Mindset episode Menolak Salah disponsori oleh Polytron. (S2-25)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved