Sajian Menggoda Buah-buahan Musim Panas

MASIH ingat slogan empat sehat lima sempurna? Selain nasi, sayuran, daging, dan susu, dalam slogan 1995 itu pemerintah mengimbau masyarakat untuk mengonsumsi buah-buahan. Bila biasanya buah-buahan dikonsumsi secara langsung atau diolah menjadi jus, di tangan Chef Yuda Bustara, buah-buahan menjadi olahan yang menarik dan lezat. Chef Yuda tidak sendiri. Dalam kesempatan mengolah berbagai makanan dari buah-buahan musim panas (summer fruits) asal Victoria, Australia, itu, ia dibantu Asisten Perdana Menteri Australia Luke Hartsuyker dan Brett Stevens selaku Komisaris Victoria untuk Asia Tenggara.

Buah-buahan musim panas yang dimaksud ialah plum, nectarines, dan persik. Keempat buah itu juga dikenal sebagai stone fruits karena memiliki biji yang keras layaknya batu. Bicara rasa, ada asam dan manis karena memiliki kandungan vitamin A dan C yang tinggi dan mengandung serat. “Sangat menarik bagi saya saat mengetahui masyarakat Indonesia sudah menyadari pentingnya gaya hidup sehat.

Oleh karena itu, kami berharap dapat terus memenuhi kebutuhan itu dengan terus menyediakan buah-buahan yang segar, sehat, dan manis,” ujar Luke di Culineria Modena Experience, Kuningan, Jakarta, Rabu (8/3). Demo masak bagian dari kampanye memasarkan buah-buahan asal ‘Negeri Kanguru’ itu bertajuk Now! In Season sejak Desember 2016 hingga Juni 2017.

Favorit
Untuk siang itu, Chef Yuda menyajikan sirloin with chimichuri sebagai menu utama. Untuk hidangan cuci mulut, dipilih pavlova with plum sauce. Ternyata kedua sajian itu merupakan masakan favorit di Australia. “Pavlova sendiri berasal dari Italia, tetapi saat saya berada di Melbourne menu ini menjadi salah satu menu favorit warga Australia,” ungkap Chef Yuda. Untuk sajian utama, sirloin yang berasal dari potongan daging sapi dari bagian atas rusuk itu ditaburi dengan garam laut dan lada hitam.

Daging itu pun lalu dipanggang hingga kecokelatan. Setelah masakan matang, Chef Yuda memberikan saus chimichuri. Chimichuri merupakan saus yang berasal dari campuran daun parsley, daun mint, bawang putih, cabai, perasan jeruk lemon, dan sedikit minyak zaitun. Pengolah an saus ini bisa dilakukan dengan cara ditumbuk atau menggunakan food processor. Lalu di mana sentuhan buahbuahannya? Chef Yuda memilih nectarians yang dipotong menjadi dua dan tengahnya diisi dengan saus mascarpone dan blue cheese.

Buah ini lalu dipanggang hingga mengeluarkan aroma manis dan segar. Seusai mengolah sirloin, Chef Yuda mulai mengolah pavlova with plum sauce. Bentuknya mirip dengan camilan kue monas. Bedanya kue monas terbuat dari biskuit berbentuk mirip kancing yang atasnya diberi gulagula, sedangkan pavlova merupakan meringue. Meringue merupakan kue yang terbuat dari putih telur yang dikocok hingga kaku. Lalu secara perlahan dimasukkan gula, tepung, vanila, dan krim tartar.

Kue ini setelah dikocok hingga kaku lalu dipanggang sekitar 1 jam. Untuk merigue yang bagus, diamkan saja dulu di panggangan yang sudah dimatikan. Pavlova yang bagus biasanya bagian luarnya kering dan renyah, tapi bagian dalamnya lembut bak marshmallow. Hiasannya menggunakan saus yang terbuat dari buah plum. Termasuk potongan buah plum berwarna merah keunguan yang lembut.

Saat kedua olahan itu dimakan, ada sensasi unik yang pecah di mulut. Rasa manis, gurih, dan asam sangat kuat terasa. Untuk beberapa orang rasa asam dan masam yang dikeluarkan buah-buahan musim panas itu dirasa terlalu kencang sehingga bisa juga ditambahkan bumbu lain untuk menekan rasanya sesuai dengan selera. Tenang, kedua olahan ini tidak akan merusak diet Anda! Dengan komposisi yang pas olahan buah ini justru bisa menambah kadar gizi dalam tubuh.

Selain diolah menjadi masakan seperti di atas, buah-buahan ini juga dapat dikreasikan menjadi jus, smoothies, dan campuran pada pastry. “Intinya buah-buahan ini dapat diolah dengan bahan dan metode apa pun, tetapi untuk nutrisi yang maksimal, buah-buahan ini jangan dimasak terlalu lama,” tambah chef bertubuh kekar itu. (*/M-1)