Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Anak Juga Bisa Kena Lyme Disease Seperti Justin Timberlake, Ini yang Perlu Orangtua Tahu!

Nike Amelia Sari
01/8/2025 21:42
Anak Juga Bisa Kena Lyme Disease Seperti Justin Timberlake, Ini yang Perlu Orangtua Tahu!
Lyme disease(Dok. Webmd.com)

PENYANYI Justin Timberlake mengungkapkan ia menderita lyme disease atau penyakit lyme, dan harus berjuang selama Forget Tomorrow World Tour. Tur ini berlangsung selama dua tahun dan telah selesai baru-baru ini. 

Disarikan dari situs People, hal tersebut diungkapkan oleh Timberlake bahwa ia didiagnosis menderita penyakit lyme (lyme disease). Aktor Amerika berusia 44 tahun itu menyampaikan diagnosis penyakitnya melalui Instagram Stories pada Kamis (31/7).

"Saya telah berjuang melawan beberapa masalah kesehatan, dan didiagnosis menderita penyakit lyme — yang saya katakan bukan agar kalian merasa kasihan kepada saya — tetapi untuk menjelaskan apa yang saya hadapi di balik layar," ungkapnya di unggahan tersebut.

Tak hanya orang dewasa yang bisa terkena lyme disease, anak-anak juga rentan terkena penyakit ini, terutama anak-anak yang sering bermain atau beraktivitas di luar ruangan, seperti di taman, hutan, atau area dengan rumput tinggi, yang merupakan tempat di mana kutu pembawa bakteri Borrelia burgdorferi (penyebab lyme disease) biasa ditemukan.

Orangtua perlu mengenali cara mengobati penyakit lyme yang diderita anak. Lalu, bagaimana cara mengobati anak yang terkena lyme disease?

Cara Mengobati Anak yang Terkena Lyme Disease

Apabila anak telah terdiagnosis menderita penyakit lyme, penting untuk segera memberikan pengobatan. Karena penanganan yang cepat akan membantu mempercepat proses pemulihannya.

Melansir dari situs kesehatan, Halodoc, biasanya pengobatan untuk penyakit lyme dilakukan dengan pemberian antibiotik, baik dalam bentuk tablet (oral) maupun suntikan (intravena). Selain antibiotik, bisa juga diberikan obat lain untuk membantu membunuh bakteri penyebab infeksi. 

Lamanya pengobatan bergantung pada tingkat keparahan penyakit lyme, akan tetapi umumnya berlangsung selama 2-4 minggu.

Untuk anak usia di atas 8 tahun dan orang dewasa, antibiotik yang direkomendasikan ialah doksisiklin. Sedangkan untuk anak yang lebih kecil, ibu hamil, atau menyusui, pengobatan bisa menggunakan amoksisilin atau cefuroxime. Biasanya antibiotik diminum selama 14-21 hari.

Apabila infeksi sudah menyerang sistem saraf, sehingga pengobatan perlu dilakukan melalui infus dengan antibiotik khusus selama 14–28 hari. Akan tetapi, metode ini bisa menyebabkan efek samping seperti diare atau penurunan jumlah sel darah putih.

Penyakit lyme bisa menjadi serius apabila tidak segera ditangani karena bisa menyebar ke organ lain seperti otak, saraf, otot, sendi, jantung, sistem pencernaan, reproduksi, dan kulit. 

Post-Treatment Lyme Disease atau Penyakit Lyme Kronis 

Setelah menjalani pengobatan, sebagian penderita lyme disease masih mengalami gejala seperti kelelahan atau nyeri otot. Apabila tidak ditangani dengan benar, penyakit lyme bisa tampak sembuh namun kambuh kembali beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun kemudian. Kondisi ini dikenal sebagai post-treatment lyme disease atau penyakit Lyme kronis. 

Oleh karena itu, penting untuk segera menangani penyakit Lyme agar tidak menimbulkan komplikasi seperti gangguan irama jantung, kerusakan sistem saraf (seperti kelumpuhan wajah atau neuropati), gangguan kognitif (termasuk masalah memori), hingga peradangan sendi kronis. (Nas/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya