Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

Infrastruktur, Pengatrol kehidupan

BUDI MULIA SETIAWAN
06/11/2016 03:30
Infrastruktur, Pengatrol kehidupan
(DOK BUDI MULIA)

BAGAIMANA Indonesia dibangun dari Sabang sampai ke Merauke? Mengapa infrastruktur menjadi penentu denyut nadi ekonomi rakyat, termasuk para petani dan nelayan di pelosok? Lalu apa langkah untuk menyiasati kondisi alam, termasuk beragamnya kondisi tanah ketika jalan-jalan baru dibangun? Paparan tentang penunaian tugas negara dalam pembangunan infrastruktur itu dikupas dalam Media Indonesia Goes to Campus yang digelar Media Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Rabu (26/10), di Graha Sanusi Hardjadinata, kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Diskusi bertopik Tantangan pembangunan infrastruktur di Indonesia itu berlangsung meriah dan diikuti ratusan mahasiwa berbagai jurusan. Rektor Unpad Tri Hanggono
Ahmad membuka acara itu.

Inspirasi dan kontribusi
“Kami sangat berterima kasih atas acara ini. Adanya acara di tengah mahasiwa ini membuat mereka paham arah dan kebijakan proses pembangunan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Saya harap seluruh mahasiswa yang hadir bisa memperoleh pandangan soal pembangunan dan memberikan sumbangsih untuk proses pengembangan Indonesia ke depan,” ujar Tri.

Kolaborasi kampus, media, dan birokrat, kata Tri, terkait dengan tantangan pembangunan Indonesia yang semakin kompleks. Perguruan tinggi, dalam hal ini Unpad, membuka diri kepada seluruh elemen pemerintahan juga media untuk bertukar pengetahuan. “Agar bisa saling menunjang dan melengkapi untuk memperluas keilmuan. Pembangunan itu tidak hanya soal teknik, tetapi juga fungsi sosial. Mungkin di Unpad tidak ada jurusan keteknikan, tetapi kolaborasi keilmuan, yaitu dengan fungsi sosial yang kami miliki, bisa menjadi kontribusi penyampaian gagasan,” kata Tri.

Ayo magang!
Kabar gembira lainnya juga disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PU-Pera Danis Hidayat Sumadilaga. “Selain memaparkan arah pembangunan Kementerian PU-Pera, kami mengajak para mahasiswa untuk ikut magang. Kami berikan tempat seluas-luasnya kepada adik-adik mahasiswa untuk ikut bagian dalam pembangunan Indonesia menuju ke arah yang lebih baik,” kata Danis. Diskusi tentang tantangan di lapangan, ketika kinerja Kementerian PU-Pera berhadapan dengan kondisi masyarakat dan pelaku usaha yang jadi pengguna, juga menghadirkan Deputi Direktur Pemberitaan Media Indonesia Gaudensius Suhardi serta Direktur Blue Bird yang juga Ketua Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Pusat Adrianto Djokosoetono.

Pertanyaan-pertanyaan kritis para mahasiswa terhadap derap pembangunan fisik, isu yang selalu menjadi bahan perbincangan hangat di ruang akademik hingga obrolan warung kopi, terlontar dari mulut para mahasiswa. Diskusi berlangsung hingga 3 jam. Berbagai tantangan, tawaran solusi, hingga kiprah yang telah dilakukan pemerintah
di paparkan.

Tak kenal tak paham
Iggrid, 20, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad yang jadi salah satu peserta, mengaku baru kali ini terpapar informasi tentang aneka program bagus dari Kementerian PU-Pera. “Mungkin karena masih kurangnya sosialisasi dan informasi, jadi anggapan yang beredar selama ini di publik, bahkan di kalangan mahasiswa seperti kami, pembangunan di Indonesia ini hanya terpusat di perkotaan, khususnya Pulau Jawa. Namun, rupanya hal tersebut keliru, Kementerian PU-Pera telah membangun ifrastruktur Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” kata Inggrid. Seusai menyimak dan memperbicangkan isu serius, anak-anak muda itu juga mengikuti aneka kegiatan seru di stan hiburan dan makanan. Ramai, meriah, dan tentunya mencerahkan! (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya