Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
KERTAS yang sudah digambar dan diwarnai itu ditempel di bagian depan tenda. Ada pula tulisan anak-anak yang disimpan pada pohon harapan. Mereka sengaja menghias tempat tinggalnya selama dua hari menjalani Jambore Sahabat Anak di Bumi Perkemahan Ragunan, Minggu (30/8). Apa itu Jambore Sahabat Anak? Yuk cari tahu bareng Medi!
600 Anak Marginal
"Jambore Sahabat Anak merupakan acara tahunan yang diadakan Sahabat Anak, komunitas pemerhati kesejahteraan anak kaum marginal," kata Kak Fredrikson Horo, Humas Sahabat Anak.
Ya, jambore itu memang diperuntukkan anak-anak kaum marginal seperti anak jalanan. Biasanya Sahabat Anak akan menggandeng komunitas yang bergerak sama di daerah lokal, seperti komunitas anak jalanan.
Kak Fredrikson juga mengungkapkan sebelumnya mereka melakukan bimbingan belajar di daerah Grogol, Cijantung, Manggarai, Tanah Abang, dan Kota Tua serta 2 sekolah nonformal. Mereka diajak Sahabat Anak untuk berkumpul dan melakukan berbagai kegiatan seru di Jambore tiap tahunnya.
"Jambore tahun ini diikuti 600 anak marginal dari DKI Jakarta dan sekitarnya," lanjut kak Fredrikson. Jambore tahun ini pun diberi donasi sebanyak 20 juta dari Penerbit Noura Books, Mizan.
Nama tenda, nama keluarga
Selama dua hari, mereka tinggal dan bekerja sama dengan teman kelompoknya menurut tenda yang ditempati. Penamanan nama tenda pun disesuaikan dengan tema tahun ini, yakni Ku cinta keluargaku yang memakai istilah nama anggota keluarga dari beberapa daerah di Indonesia.
"Sesuai tema, penamaan tenda pun disesuaikan dengan nama anggota keluarga agar mereka mengenal dan semakin mencintai keluarganya," kata Kak Fredrikson. Sebanyak 15 kelompok memakai nama tenda ini. Mereka pun diberikan pemahaman mengenai asal nama tersebut.
"Aku tinggal di tenda Aji. Aji ini artinya bapak di Bali," kata Shalsha. Selain Aji, ada juga tenda Ambe, Indui, Dainang, dan Daeng.
Sahabat Anak pun mempunyai alasan khusus mengapa keluarga yang dijadikan tema besarnya. "Keluarga ialah agen paling optimal dalam pemenuhan hak anak mengingat interaksi anak dan orangtua terjalin lebih lama," kata Kak Fredrikson.
Perwujudan peran orangtua yang ideal itu pun tidaklah mudah. oleh karena itu, Sahabat Anak mengajak anak-anak untuk lebih cinta pada orangtua yang telah melahirkan dan mengurusnya.
Menyanyi dan menulis harapan
"Satu satu aku sayang ibu, dua sua aku sayang ayah, tiga tiga sayang adik kakak, satu dua tiga sayang semuanya." Pasti Sobat Medi tahu kan lagu itu? Ya, lagu yang mengungkapkan kecintaan kepada anggota keluarga ini sangat terkenal, bahkan dinyanyikan pada saat penampilannya di hari kedua.
Topi seragam, bernyanyi, dan menari dengan kompak mereka lakukan di depan teman-temannya. Setiap tim mendapat giliran untuk mempersembahkan penampilan istimewanya kepada teman tim lain. Tak hanya itu, kegiatan seru lainnya pun dirasakan semua anak, seperti gim, hiburan, dan tenda aspirasi yang terdiri atas mewarnai, menggambar, membuat pohon harapan, dekorasi tenda, dan foto tenda.
Pohon harapan
"Aku ingin mama tersenyum lagi. Aku tidak mau mama dan ayah berantem terus. Aku sayang sekali sama mereka. Aku mau membanggakan mereka" harap seorang peserta dari Tenda Daeng. Penggalan harapan anak lainnya pun tertempel di pohon harapan yang berada tepat di depan tenda.
Pohon harapan ini sangat menarik siapa saja yang lewat di depannya untuk membaca harapan mereka bagi keluarga. Pohon harapan ini ditulis dalam sebuah kertas notes yang ditempelkan ke pohon kardus berbentuk pohon.
"Tulisan mereka sangat menyentuh, harapan mereka sederhana, tapi membuat kita harus memerhatikannya," kata Kak Fredrikson. Bermacam-macam harapan mereka, yang jelas mereka sangat sayang dan ingin membanggakan keluarganya. Jadi, yuk mari berempati dan menolong mereka, tentunya sesuai dengan kemampuan Sobat Medi!(M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved