Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Startup, Tumbang atau Menang

Fathurrozak, Jurnalistik Universitas Esa Unggul, Jakarta
20/9/2015 00:00
Startup, Tumbang atau Menang
(Dok.Fathurrozak)
SEBANYAK 12 peserta kompetisi Startup Seedstars World Jakarta berkompetisi untuk berburu dana! Bertempat di Conclave, Jakarta Selatan, mereka mempresentasikan kreasi rintisan bisnis atau akrab dikenal startup, di hadapan Juri, Minggu (13/9).

Juara pertama mendapat kesempatan mewakili Indonesia di ajang Seedstars World, di Swiss, untuk memenangi pendanaan hingga US$500 ribu.

Ke-12 peserta startup menunjukkan berbagai temuan mereka, mulai aplikasi pemberi informasi diskon hingga aplikasi yang dapat membantu pasien menemukan resep secara online.

Myinfodiskon, yang keseluruhan anggotanya masih mahasiswa, memiliki inisiatif bagi remaja dengan memberikan informasi detail diskon tanpa pesan sampah (spam).

"Sebenarnya diskon itu ada di mana-mana. Nah, kita ingin memberikan info detail diskon, ke remaja yang target utamanya, menggunakan smartphone. Kita juga ingin membantu local brand melalui Myinfodiskon," ujar Co-Founder & Chief Operator Officer Myinfodiskon Daniel. Ia juga menyatakan kendalanya saat ini hampir tidak ada lantaran seluruh anggota timnya sudah kompak, lanjut mahasiswa semester akhir Bina Nusantara (Binus) itu.

Solusi pasien
Keluar sebagai juara pertama Prosehat, yang berfokus membantu pasien untuk memudahkan mencari dan membeli obat dengan resep online. Digawangi Bimo, Prosehat menyingkirkan 11 kompetitor mereka dan mewakili Indonesia berangkat ke Swiss. "Saya tidak menyangka bakal menang. Prosehat ini bedanya dengan yang lain, ya, kami fokus pada healthcare," ujar Bimo.

Awalnya, pasien dan dokter bertemu secara langsung (offline), kemudian berlanjut ke sistem online, dalam memberikan kemudahan pencarian resep. Membangun startup awalnya ialah melihat masalah dalam masyarakat dan apa yang bisa dipakai serta dimanfaatkan masyarakat, ujar dokter muda berkacamata itu.

Hal itu diamini Yansen Kamto, Chief Executive Kibar, perusahaan yang mendukung ekosistem wirausaha teknologi kreatif, yang juga mendukung acara ini. Ia menyatakan kunci utama startup ialah dampak yang ditimbulkan untuk masyarakat.

"Kita melihat dampak apa yang diberikan untuk masyarakat. Dalam hal menyelesaikan masalah dan memberikan solusi. Kami juga melihat akan bertahan seberapa lama startup itu," jelas Yansen, tentang kriteria pemenang. Ia melanjutkan keseluruhan peserta punya konsep bagus dan sudah memiliki kemampuan untuk memberi solusi serta memecahkan masalah bagi masyarakat.

Pulsa hingga transfer bank
Berbeda dengan Prosehat, ada Flip yang merupakan sebuah sistem yang memungkinkan memangkas biaya administrasi saat melakukan transfer antarbank yang berbeda. Digarap tiga mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI), berangkat dari permasalahan yang mengusik mereka, akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan survei kecil-kecilan ke 30 teman mereka.

"Awalnya kita bikin survei dulu, ke teman-teman, tentang biaya administrasi transfer ke bank yang berbeda. Ternyata bukan cuma kita saja yang merasakan masalahnya," ujar Anjar, yang sudah akrab dengan startup sejak awal kuliah.

Konsep utama Flip ialah ingin menghilangkan biaya administrasi transfer antarbank. "Bahkan, nantinya kami ingin, kalau semisal saya punya utang Rp10 ribu ke teman, saya bisa transfer tanpa ada biaya administrasi," jelas Arie.

Sebelumnya, mereka juga menggarap sebuah aplikasi yang dinamakan Pushla, yang memungkinkan untuk membeli pulsa di mana saja melalui layanan Paypall di kartu kredit. Namun, itu tidak mereka teruskan dengan alasan jangkauan yang kurang strategis. "Dari awal kami sepertinya memang konsisten pada pembayaran. Dari Pushla sampai sekarang, Flip," lanjut Lukman.

Kesalahan awal bagi pemula startup, jelas Arie, seringnya menemukan solusi terlebih dahulu, tetapi tidak mengetahui permasalahan apa yang tengah dihadapi masyarakat.

Pesatnya perkembangan startup bisa jadi berdampak positif dalam membantu menyelesaikan masalah masyarakat. Namun, perlu diingat, merintis bisnis bukan sekadar ajang keren-kerenan. Jika tidak memiliki strategi tepat, boleh jadi tumbang. Jika kuat, silakan memenangi pertandingan, melawan masalah dalam masyarakat./M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya