PENGGALAN lagu itu terdengar di dalam mobil yang dikendarai Arif Danarta Rachmat saat menempuh perjalanan Cilegon, Banten, ke Jakarta. Dalam kondisi normal, perjalanan hanya menghabiskan waktu 2 jam. Namun, akhir pekan ini perjalanan agak tersendat. Guna mengatasi kebosanan, Arif bersama istri, Handayani Rachmat, dan kedua anak mereka, Fadhil, 6, dan Khalil, 7, memilih bernyanyi di dalam mobil . Namun , begitu lagu selesai, rasa bosan kembali menghinggapi anak-anak. Mereka un memilih tidur selama perjalanan. Akhir pekan lalu, Arif mengajak keluarganya mengisi akhir pekan di Castrol Magnateg Fa mily Funcity, Kidzania Pasific Place Jakarta, Sabtu (12/9). Arif mengaku menghabiskan akhir pekan bersama keluarga menjadi saat yang indah dan membangun keakraban antarkeluarga.
"Akan tetapi, suasana bisa berubah pas macet. Waktu lebih banyak dihabiskan di dalam mobil, jadinya lelah," ujar Arif kepada Media Indonesia. Beda dengan Arif, Dessy Nathalia, 33, memilih mengajak anaknya, Clayvant Dencel Kardani, 1, bermain kereta-keretaan bila terkena macet. "Clay senang sama keretakeretaan, jadi aku kasih itu, dia bisa diam di mobil," ujar Dessy kepada Media Indonesia. Tidak hanya itu, Dessy juga menyediakan susu dan biskuit kesukaan Clay untuk membuatnya tenang selama perjalanan. Memang banyak cara guna mengatasi kebosanan anak saat macet di kendaraan. Apalagi kemacetan saat ini tidak bisa dihindari lagi. Tingkat kemacetan yang cukup lama bisa menjadi penyebab stres. Menurut psikolog anak dan keluarga Rosalina Verauli, kemacetan memengaruhi dua dari empat malstress.
Dampak pendek kemacetan pertama ialah frustrasi. Kedua, tekanan seperti temper tantrum pada anak yang terjadi pada orang dewasa. Bila terjadi terusmenerus, itu berdampak pada kesehatan orang tersebut. Atasi kejenuhan Guna mengusir potensi stres, Vera panggilan akrab Rosalina Verauli-- mengatakan beberapa cara mudah bisa dilakukan dengan melibatkan anggota keluarga. Kejenuhan dapat diatasi dengan menganggap mobil sebagai rumah kedua. "Tren saat ini menunjukkan kelangkaan waktu bagi keluarga untuk membangun kebersamaan di rumah. Karena itu, orangtua harus lebih kreatif dalam memanfaatkan waktu dalam perjalanan untuk membangun kedekatan antaranggota keluarga. Selama 15-30 menit ialah waktu yang cukup untuk quality time untuk kegiatan berkualitas dan dapat dilakukan dalam mobil ketika terjebak kemacetan, khususnya bagi keluarga yang memiliki anak usia sekolah yang butuh banyak perhatian ekstra," ujar Vera.
Berbagai kegiatan yang bisa dilakukan di mobil, misalnya, bercerita tentang kegiatan tiap anggota keluarga dan sentuhan kasih sayang antarindividu. “Rahasia bercerita agar dapat menambah status kebahagiaan antarprofil individu dengan menggunakan kata 'kita' dalam setiap cerita. Hal ini akan membangun saling keterkaitan dan peran antarsesama anggota keluarga. Kata tersebut dapat menimbulkan sifat 'saling' antarindividu, kebersamaan, menanggung suka duka bersama, dll,†ujar Vera. Cara lain dengan mengajak anak- anak bernyanyi. Lagu ceria dengan gerakangerakan ringan dan mudah dilakukan anakanak bisa mengatasi kebosanan.
Utamakan keselamatan Berbagai kegiatan menyerukan bisa dilakukan agar anak senang selama perjalanan. Namun, hal penting yang harus dilakukan orangtua selama perjalanan ialah keselamatan keluarga. Meski anak-anak bernyanyi di mobil, pastikan mereka tidak terlalu banyak bergerak di dalam mobil. Pasalnya, ketika anak-anak bergerak di mobil yang melaju atau berhenti akan memengaruhi kondisi mesin mobil. Menurut ahli mekanik G-Speed Galih Laksono, mesin mobil akan cepat panas akibat kompresi (tekanan) lebih tinggi di dalam mobil sehingga berpengaruh pada usia mesin mobil. Penggunaan sabuk keselamatan juga ditekankan Vera. Apalagi untuk anak usia 0-5 tahun, sabuk pengamannya dirancang khusus selama berkendara. Di usia emas itu pun, anak meneladani orangtua sehingga biasakan mereka untuk menggunakan sabuk keselamatan selama berkendara. Jadi, tetaplah berkendara aman dan nyaman sehingga terhindar dari stres.