Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Menaklukkan Ombak Mentawai

Yose Hendra
23/10/2016 08:00
Menaklukkan Ombak Mentawai
()

TANGAN kiri Andar Sepungan menggenggam erat tuas persneling mesin 40 PK (paard kracht/tenaga kuda) yang terpasang di belakang kapal. Di saat bersamaan, mulutnya tampak berhitung menatap gestur ombak yang keluar dari pintu muara. Satu... dua... tiga... empat... lima... boat dia geber sekencang-kencangnya, menerobos ombak yang kian memecah.

Keputusan memasukkan gigi dan manarik gas pada hitungan kelima berpijak pada kondisi ombak yang mengecil. Prinsip gulungan ombak, kecil-membesar-kecil, menjadi pegangan bagi Andar.
Pertengahan September itu, ombak di perairan timur Mentawai antara Pulau Siberut dan Pulau Sipora cukup tinggi, bahkan sering kali disertai badai. Ketinggiannya berkisar 2-3 meter.

Perjalanan dari Muara Siberut-Tuapeijat disiasati pagi dengan asumsi ombak relatif tidak terlalu tinggi. "Kita harus berangkat pagi, kalau bisa sebelum matahari terbit. Ombak pada pagi relatif lebih tenang," ujar Juniator Tulius, seorang antropolog asal Mentawai yang menemani perjalanan tersebut.

Kendati telah berusaha menghindar dari kemungkinan ombak besar, nyatanya Andar sering kali harus berhenti, melakukan perhitungan untuk menerobos ombak.

Andar harus berkejaran dengan waktu. Jika matahari semakin meninggi, ombak mungkin juga akan meraksasa. Seiring dengan itu pula, ia harus berhitung keping-kepingan ombak agar sebagai orkestra bisa memainkan ritme boat menaklukkan ombak. Bagi Andar, ombak di pantai timur Mentawai masih riak-riak jika dibandingkan dengan di belahan barat. Bertahun-tahun dia menjamah ombak pantai barat yang memiliki kestabilan ombak 4-7 meter.

"Saya sejak 1998 sudah membawa boat ke wilayah pantai barat Mentawai. Bahkan beberapa waktu lalu, proyek EoS (Earth Observatory of Singapore), saya kelilingi Siberut," ujar Andar.

Membaca ombak

Bagi pelaut ataupun operator kapal boat di Mentawai, membaca ombak menjadi rumusan matematis yang harus dipahami dalam mengarungi ombak Mentawai yang terkenal ganas.

Kearifan berhitung ombak menjadi warisan dari pelaut tua kepada pelaut muda di Mentawai. Para operator yang berpengalaman di Mentawai berhitung maksimal sampai angka 8 untuk gulungan ombak yang besar.

"Hitungannya maksimal 8. Saat ombak besar, posisi kita mengintai. Dihitung sudah berapa ombak memecah. Kalau ombak sudah mengecil, baru dihajar," tukas Andar.

Biasanya gulungan ombak besar berada di mulut muara atau sejajar dengan mulut muara, terutama di wilayah barat yang terhubung dengan laut lepas Samudra Hindia.

Andar menyebut wilayah seperti Sagulubbek, Simatalu, Pulicoman, Sikapona, Simalegi, dan Betaet memiliki ombak yang tinggi dan formula berhitung harus dilafalkan. "Untuk wilayah tersebut, ketinggian ombak rata-rata di atas 4 meter. Untuk menaklukkan ombak harus dengan boat minimal mesin 40 PK, tidak bisa dengan mesin 15 PK," ujarnya.

Andar juga memberikan trik untuk menghadapi ombak yang tinggi.
Bila posisi kapal berada di pintu muara sungai lurus, posisi kapal harus lurus. Kalau menyamping pintu muara, kapal juga menyamping.

"Artinya posisi kapal harus searah ombak," bebernya.
Untuk menaklukkan ombak di pintu muara, tidak dengan menantang. Akan tetapi, harus mengikuti posisi ombak. Sementara itu, jika keluar muara, operator harus menuntun boat menantang ombak.

Kecepatan pun juga diatur sedemikian rupa. Untuk posisi mengikuti ombak, guna memperlambat dilakukan dengan membuat haluan menyamping. Kecepatannya berkisar 2-3 knot.

Dalam menghadapi ombak menantang, ditunggu posisi ombak sedang memecah, lalu gas ditarik secepatnya. "Kalau boat 80 PK, kecepatan 17 knot. Kalau terlambat selangkah, tiba lagi ombaknya, maka 8 kali pula menunggunya," jelas Andar.

Secara geografis, Mentawai terbentang di lautan maritim Samudra Hindia. Kabupaten Kepulauan Mentawai mempunyai luas 6.011,35 km2 dan panjang garis pantai 1.402,66 km yang terletak di antara 10-30 LS dan 980-1.000 BT.

Kepulauan yang terletak 62 mil dari Padang itu memiliki garis pantai sepanjang 1.402,7 km. Di lautannya bertebaran sekitar 100 pulau.

Empat pulau yang besar ialah Siberut, Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan. Di bagian barat Mentawai, lekuk-lekuk teluk dan di pengujung tanjungnya membusar ombak yang diinginkan peselancar. Ketinggiannya relatif stabil 4-6 meter.

Berdasarkan data dari Mentawai.travel.com, kalangan peselancar menyetarakan keindahan dan kestabilan ombak Mentawai dengan Hawaii. Sekurangnya terdapat 72 titik (spot) surfing, dengan 42 titik merupakan yang paling diincar peselancar karena ketinggian ombak rata-rata 3-6 meter. (M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya