Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Jangan Sepelekan Kesehatan Gigi dan Gusi

SITI RETNO WULANDARI
13/9/2015 00:00
Jangan Sepelekan Kesehatan Gigi dan Gusi
(THINKSTOCK)
APA yang dikonsumsi ibu hamil akan diserap janin. Lalu, jika kesehatan gigi ibu hamil bermasalah, bagaimana dengan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi? Pasti tidak akan sempurna lantaran gangguan pada gigi dan gusi akan menyebabkan ibu hamil kehilangan selera untuk makan. Selain itu, gigi dan gusi yang tidak sehat menjadi celah masuknya kuman penyakit. Shahnaz Haque pernah merasakan pengalaman itu sejak kehamilan pertamanya. Gusi dan giginya rentan mengalami infeksi. Ia sempat khawatir ketika mendapati gusinya mengeluarkan darah. Satu hal yang muncul di benak Shahnaz, ia harus pergi ke dokter gigi, melakukan perawatan, dan memeriksakan kesehatan giginya. Padahal, kala itu, Shahnaz kerap mendengar banyak pendapat yang tidak menyarankan dirinya melakukan perawatan pada gigi ketika sedang hamil.

Namun, Shahnaz lebih percaya kepada dokter dengan segera menanyakan perihal informasiinformasi tersebut. Ia enggan terjebak pada mitos belaka yang malah menyebabkan janinnya bermasalah. Setelah mendapati penjelasan logis dari sang dokter, ibu tiga anak itu pun segera menyampaikan kepada khalayak luas. "Ketika itu aku kan masih bekerja sebagai penyiar radio, jadi aku selalu menyelipkan informasi mengenai kesehatan gigi, gusi, dan mulut bagi ibu hamil. Aku itu enggak percaya mitos sih, jadi harus minta penjelasan dari ahlinya secara rinci," ujar istri Gilang Ramadhan itu seusai memandu diskusi Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) bersama Pepsodent di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (3/9). Berdarah, terasa ngilu, bukan hal baru lagi buat Shahnaz, dan ia pun mengetahui secara pasti penyebabnya.

Bukan hanya ketika mengandung, melainkan juga ketika masa menyusui. Bayi membutuhkan kalsium dan mengambil zat tersebut dari bagian tubuh mana pun dari ibunya. Karena sudah merinci segala penyebab dan akibatnya, Shahnaz pun kerap melakukan antisipasi sebelum proses kehamilan atau periksa gigi secara rutin. Rasa ngilu juga dirasakan Eliza Amanda. Ketika itu di kehamilan kedua, Eliza banyak mengonsumsi makanan manis seperti kurma dan cokelat. Hasilnya, ia merasakan ngilu dan nyeri. Jika biasanya Eliza disarankan untuk meminum antibiotik agar rasa nyeri di gigi dan gusinya berkurang, saat hamil ia hanya melakukan cara tradisional. "Aku kumur-kumur pakai air garam dalam waktu yang cukup lama. Alhamdulillah, ngilu dan nyerinya hilang.

Karena jika aku sedang hamil, dokter juga tidak menyarankan aku untuk minum obat antibiotik," tukas Eliza. Sementara itu, saat kehamilan anak pertama, Eliza mencabut salah satu giginya yang retak. Satu minggu setelahnya, Eliza baru mengetahui dirinya hamil. Ketika melakukan kontrol gigi, Eliza menyampaikan informasi bahwa dirinya sedang mengandung. Sang dokter pun langsung memberi tahu pencabutan gigi bisa berbahaya bagi janin dan dokter gigi tidak bisa bertanggung jawab akan hal tersebut.
Bahaya prematur Gigi dan gusi yang tidak sehat memang bukan menjadi satu-satunya penyebab berat badan lahir rendah pada bayi. Akan tetapi, ginekolog dari Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading, Boy Abidin, mengungkap saat terjadi gangguan gigi dan gusi, ibu tidak dapat mengunyah makanan dengan baik. Akibatnya, nutrisi pada janin tidak terpenuhi secara optimal dan dapat menyebabkan kelahiran bayi prematur dengan berat badan rendah.

Boy juga mengungkap hasil studi yang diketahuinya, risiko terserang preeklampsia atau keracunan kehamilan akan berkurang hingga 5%-8% saat kesehatan gigi dan mulut terjaga. Boy juga menyarankan proses mengunyah makanan harus dilakukan dengan baik sehingga nutrisi akan mudah diserap secara baik untuk ibu ataupun bayi. "Banyak juga faktor lain yang menyebabkan berat badan kurang, seperti kondisi plasenta yang menyebabkan transfer nutrisi terhambat dan adanya infeksi. Oksitosin dari kuman yang masuk melalui celah gigi menjadi pemicu kontraksi pada janin," ujar Boy sembari memperlihatkan lembar presentasi mengenai hubungan kesehatan gigi dan gusi dengan kehamilan. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya