Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Dari Kampus untuk 10 Destinasi Prioritas

Zat/M-2
07/8/2016 15:00
Dari Kampus untuk 10 Destinasi Prioritas
(ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)

MAHASISWA dan warga kampus pariwisata di Indonesia akan difokuskan pada 10 destinasi prioritas, yaitu Borobudur, Manda lika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (Jakarta), Toba (Sumatra Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), serta Tanjung Klayang (Belitung). "Kontribusi kampus pada pengembangan destinasi tersebut diawali dengan praktik kuliah kerja nyata (KKN) yang akan dipusatkan di setiap destinasi itu, yang kami sudah bagi per regional," ujar Ahman Sya, Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan (Deputi BPKK) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perguruan Tinggi Pariwisata se-Indonesia di Badung, Bali, Rabu (3/8). Pertemuan yang dihadiri 115 perguruan tinggi pariwisata itu bertema Peran aktif perguruan tinggi pariwisata dalam pencapaian target 20 juta kunjungan wisman 2019. Selama tiga hari para rektor membahas agenda serta komitmen dalam membangun SDM wisata.

Sertifikasi

Salah satu upaya untuk mewujudkannya, lanjut Ahman, sertifi kasi bagi 35 ribu tenaga kerja sektor pariwisata sepanjang 2016, naik 100% dari target 2015 sebanyak 17.500. Upaya tersebut dilakukan untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan bagi wisatawan yang pada 2019 ditargetkan mencapai 20 juta wisatawan mancanegara dan 275 juta pergerakan wisatawan Nusantara. Pada 2015, daya saing SDM pariwisata Indonesia di tingkat ASEAN masih berada di rangking 5 di bawah Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina, sedangkan di tingkat dunia berada di rangking 53 dari 141 negara atau jauh tertinggal dari Singapura di rangking 3 dan Filipina di rang king 42 dunia. "SDM pariwisata kita masih lemah dalam tiga hal yakni pe nguasaan bahasa Inggris, teknologi informasi, maupun manajerial," kata Ahman Sya. Pemerintah telah menetapkan sektor pariwisata sebagai leading sector karena industri jasa ini menghasilkan devisa dan menciptakan lapangan kerja yang besar. Tahun ini target pariwisata mendatangkan 12 juta wisman dan 260 juta pergerakan wisnus serta akan menghasilkan devisa sebesar Rp172,8 triliun dan menyerap 11,7 juta tenaga kerja.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya