Enam Kebiasaan Makan Buruk saat Puasa ini Dapat Memicu Mual dan Muntah

Ketika berpuasa, sangat penting untuk menjaga pola makan dan kebiasaan makan. Tak sedikit, orang-orang saat berbuka puasa menyantap semua menu makanan tanpa berpikir panjang. Hal ini tentu tidak baik karena kebiasaan makan tidak disesuaikan dengan kondisi perut yang kosong dari subuh hingga berbuka.

Kebiasaan makan yang buruk juga akan memicu masalah kesehatan termasuk muntah. Sebab itu, Anda harus memperhatikan kebiasaan makan selama menjalani ibadah puasa. Berikut 6 kebiasaan yang sebaiknya Anda hindari untuk menjaga kesehatan selama berpuasa.

1. Menyantap makanan berlemak dan berminyak saat berbuka.

Ketika jam puasa tanpa makan dan minum, tubuh menggunakan karbohidrat dan lemak yang tersimpan sebagai sumber energi. Karbohidrat dan lemak ini bisa didapatkan kembali saat Anda berbuka puasa dan makan sahur untuk puasa keesokan harinya.

Baca juga: Tetap Sehat Saat Berpuasa di Musim Pancaroba

Sayangnya, makan makanan berlemak dan berminyak tidak baik jika dibiasakan saat berpuasa. Hal ini disebabkan karena makanan berlemak dan berminyak membutuhkan kerja ekstra pada sistem pencernaan. Terkadang apabila terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan berminyak dapat membuat diare atau perut tidak nyaman.

Melansir dari Hamad Medical Corporation, Qatar, makanan ini juga mengandung persentase tinggi dari asupan lemak dan natrium yang direkomendasikan setiap hari, sehingga sering memakannya dapat meningkatkan dampak kelelahan yang disebabkan oleh puasa di bulan Ramadhan.

2. Makan terlalu banyak karbohidrat ketika sahur

Karbohidrat memang menjadi sumber energi selama berpuasa karena karbohidrat berubah menjadi gula dan itu dapat digunakan tubuh sebagai sumber energi.

Baca juga: Mengajari Anak Berpuasa, Perhatikan Hal Ini

Akan tetapi, terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat saat sahur bisa memicu gangguan kesehatan. Ini disebabkan karena karbohidrat menyebabkan lonjakan insulin dan penambahan berat badan. Selain itu, makan banyak karbohidrat pun bisa memicu asam lambung.

Sehingga disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks daripada karbohidrat sederhana. Karbohidrat kompleks dapat ditemukan dalam sayuran berserat tinggi, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan.

3. Makanan yang tinggi garam

Makanan yang mengandung garam dalam jumlah tinggi dapat menurunkan kesehatan tubuh. Natrium dapat membuat tubuh dehidrasi dan memengaruhi kemampuannya untuk menyerap cairan. Sebab itu, jangan mengonsumsi terlalu banyak makanan yang tinggi garam saat sahur karena bisa menyebabkan Anda mudah haus selama berpuasa.

4. Minum kafein pada waktu yang salah

Anda tidak dianjurkan untuk meminum minuman yang mengandung kafein saat berbuka atau sahur. Kafein bersifat diuretik dan dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan, garam, dan mineral penting lainnya yang dibutuhkan sepanjang hari.

Sebab itu, Anda dapat minum kopi atau jenis minuman berkafein lainnya setelah berbuka puasa dengan jeda beberapa jam. Namun, penting memperhitungkan juga jarak antar minum kafein dengan jarak waktu rutinitas tidur Anda, karena kafein bisa membuat jam tidur jadi mundur.

5. Tidur setelah makan

Sama berbahayanya dengan makan banyak karbohidrat, setelah makan berat tidak baik jika langsung berbaring untuk tidur. Setelah makan berat, pencernaan bekerja untuk mencerna makanan. Sebab itu, Anda dianjurkan untuk tidur setelah makan berat. Jangan berbaring sekitar minimal 2--3 jam agar tubuh tetap bergerak sehingga tidak memicu produksi asam lambung berlebih.

6. Terlalu banyak minum manis saat berbuka

Buka puasa dengan yang manis memang dilakukan untuk memberi tubuh sumber energi setelah seharian tidak makan. Namun Anda perlu memilah pemanis mana yang baik untuk kesehatan. Sebaiknya memilih pemanis alami seperti buah, madu, dan tebu. Jangan lupa untuk tetap mengukur porsinya, karena makanan manis membuat Anda ingin makan lebih banyak.

Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung gula dalam jumlah besar juga tidak baik bagi kesehatan. Gula seringkali tinggi kalori tetapi miskin nilai gizi. Gula memang memberikan tubuh sumber energi tapi hanya bertahan dalam waktu yang singkat.

(Z-9)