Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Koleksi Perhiasan Tamra Nusantara Buka JF3 2022

Devi Harahap
02/9/2022 17:05
Koleksi Perhiasan Tamra Nusantara Buka JF3 2022
Koleksi perhiasan Tamra Nusantara.(Instagram @jfff_info)

PERTAMA kali digelar tahun 2004, Jakarta Food & Fashion Festival (JFFF/JF3) tahun ini mencapai gelaran ke-18. Mengusung tema “Cultural Diversity”, JF3 2022 dibuka Kamis (1/9) malam dengan pemberian apresiasi kepada desainer Sebastian Gunawan sebagai Fashion Support dan Fashion Icon kepada Jullie Estelle.

 

Acara pembukaan festival yang berlangsung di La Piazza, Summarecon Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara itu kemudian dilanjutkan dengan pagelaran fesyen bertajuk “Tamra Nusantara”, sebuah presentasi ragam aksesori dan perhiasan hasil kolaborasi The Palace Jewelery dan desainer Samuel Wattimena. 

 

"Kami menampilkan sebuah peragaan fesyen berupa aksesoris perhiasan tapi bukan dalam bentuk outfit, melainkan dalam bentuk tarian dan musik yang bisa menggambarkan komposisi, misteri dan filosofi dari Jewellery yang berakar pada budaya Indonesia," ujar Samuel Wattimena.

 

Sementara General Manager The Palace Jeweler, Jelita Setifa, mengungkap makna dibalik kata Tamra. "Tamra itu artinya prasasti, untuk menunjukkan bahwa yang sudah kita kerjakan ini diharapkan bisa menjadi sebuah tombak atau prasasti untuk langkah kita ke depan, itu juga yang membuat kami menggunakan kata Tamra sebagai tajuk pagelaran malam ini," ungkapnya.

 

Koleksi perhiasan yang diperagakan terdiri dari tiga seri; yakni Nusa, Anta, dan Tara. Inpirasi koleksi datang dari budaya di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur

 

Pada seri Nusa, Samuel Wattimena mengaku terinspirasi dari siluet pending yang merupakan aksesoris pakaian berbentuk kepala ikat pinggang khas Sumatra.

 

Seri Anta yang terinspirasi dari perhiasan khas Sumba yaitu mamuli dan marangga. Mamuli sendiri berbentuk menyerupai mata pena di bagian atasnya dan mengecil di bagian bawah dengan aneka ornamen di sekitarnya.

 

"Mamuli biasanya dikenakan di telinga sekaligus menjadi penanda identitas perempuan, kesuburan, rahim yang melahirkan generasi penerus," ujar Samuel.

 

Terakhir untuk seri Tara, Samuel menggali inspirasi dari perhiasan mas bulan base, belak dan pepek soriti yang bisa dijeumpai di Indonesia bagian timur, khususnya Maluku. Belak adalah tanda cinta laki-laki yang dibawa pada sang kekasih saat melamar. Dalam seri Tara ini, Belak diwujudkan dengan sangat indah dalam aneka motif berlapiskan emas yang berpadu berlian. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik