Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Yoga untuk Terapi Cedera

Fario Untung Tanu
12/6/2016 07:00
Yoga untuk Terapi Cedera
(MI/Susanto)

Lewat kelasnya, Fitri Tasfiah menyebarkan manfaat yoga untuk menguatkan otot dan tulang-tulang yang pernah mengalami cedera.

MESKI di bulan puasa, tiga peserta tampak tetap setia mengikuti kelas yoga di Hatta Yoga Class, Senopati, Jakarta, Rabu (8/6). Salah satu peserta itu ialah Fiter Bagus, seorang atlet taekwondo yang juga eksekutif muda.

Ia punya alasan tertentu hingga setia dengan kelas yang digelar instruktur Fitri Tasfiah itu. Lewat kelas tersebut, bagian-bagian otot dan tulangnya yang pernah mengalami cedera dirasakan makin baik.

"Biasa kalau saya melakukan pemanasan itu suka sakit. Namun setelah belajar yoga, saya tak pernah sakit lagi ketika melakukan pemanasan," tutur Bagus kepada Media Indonesia.

Perbaikan otot dan tulang itu dirasakannya setelah lima kali mengikuti kelas. Tidak hanya itu, pria yang pernah meraih emas di The World Taekwondo Hanmadang 2014 juga merasakan fleksibilitas tubuh meningkat, begitu juga dengan kemampuan fokusnya.

Nyatanya, sejarah cedera juga yang ikut mendorong Fitri mendalami yoga. Perempuan berusia 30 tahun itu menuturkan pernah mengalami cedera lutut saat melakukan handstand di masa SMA.

Benturan keras di lutut itu ternyata membawa efek sangat panjang. Hingga bertahun-tahun kemudian ia merasakan sakit bahkan ketika tidur.

Ketika mengenal yoga, Fitri pun mempelajari manfaatnya untuk kekuatan tubuh, termasuk memperbaiki tulang maupun otot.

"Jadi setelah saya belajar yoga, saya selalu berlatih gerakan yang justru menumpukan kedua lutut di matras dengan posisi seperti berlutut sehingga kedua lutut saya bisa seimbang kekuatannya," jelas perempuan yang kini telah memiliki dua anak itu.

Membantu mengatasi insomnia

Karena merasakan sendiri efek penyembuhan dari yoga, Fitri pun berniat menyebarluaskannya. Namun, gerakan-gerakan yoga yang diajarkan di kelasnya tidak hanya terbatas untuk memperbaiki fisik, tapi juga untuk relaksasi pikiran.

Hal ini pula yang dirasakan Riris Tamba. Sebelum mengikuti kelas yoga itu, Riris memiliki banyak keluhan metabolisme. Salah satunya insomnia.

Kini sebulan setelah berlatih dengan Fitri, perubahan mulai ia rasakan. "Memang sebelum ikut yoga ini pola tidur saya kacau dan cenderung susah tidur. Namun, setelah beberapa kali mencoba yoga, sudah ada perubahan sedikit dan saya percaya akan menjadi lebih baik ke depannya," jelas Riris via telepon.

Perubahan ini diyakini karena yoga ikut memperbaiki sirkulasi tubuh, termasuk hingga ke pernapasan. Dengan begitu, tubuh dan pikirannya ikut rileks sehingga insomnia pun berkurang.

Hari itu Fitri pun dengan senang hati membagikan gerakan-gerakan untuk penguatan tulang punggung, tulang panggul, dan membantu mengurangi nyeri haid. (M-3)

Terapi penguatan tulang punggung:

- Tekuk kedua lutut hingga membentuk siku-siku, telapak kaki seperti bentuk pacul, dan buka sedikit lutut hingga sejajar dengan tulang pinggul.

- Angkat kedua tangan ke atas dan satukan.

- Tarik napas dan masukkan bagian perut ke dalam, kemudian embuskan napas dan tembak tangan ke depan hingga tulang punggung terangkat. Tahan selama tiga kali pernapasan.

Terapi penguatan tulang panggul:

- Tidur miring ke sisi kanan, kemudian topang bahu kanan dengan siku yang ditekuk pada matras.

- Tekuk kaki kiri dan arahkan ke depan paha kanan, tangan kiri rileks di lutut kiri.

- Tarik napas, kuatkan panggul, dan angkat pinggul ke atas saat embusan napas. Tahan hingga tiga kali pernapasan.

Terapi untuk nyeri haid:

- Duduk dengan posisi kaki kedua kaki rapat di atas matras dan diluruskan ke depan. Tarik napas yang dalam dengan mengangkat kedua lengan ke atas, kemudian embuskan perlahan-lahan diikuti telapak tangan berusaha menggapai telapak kaki dan wajah mencapai lutut.

- Duduk dengan posisi kedua kaki lurus ke depan di atas matras. Tekuk kaki kanan dengan sudut 90 derajat dan telapak kaki menekan paha kiri bagian dalam. Tarik napas yang dalam dan angkat kedua lengan ke atas, kemudian embuskan napas perlahan diikuti kedua telapak tangan menggapai telapak kaki dan tubuh diturunkan semaksimal mungkin hingga wajah mendekati lutut.

- Posisi duduk dengan lutut, tungkai kaki, dan punggung kaki menyentuh matras. Lutut dibuka selebar pinggul dan bokong diletakkan di atas tumit. Tarik napas dan angkat perlahan paha (dari horizontal menjadi vertikal). Lekukkan lutut antara paha dan tungkai kaki membentuk sudut 90 derajat. (Rio/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik