Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
Penelitian terbaru dari Brigham Young University (BYU), Johns Hopkins University, dan Heritage Foundation memahami dan mengukur nilai kunjungan lapangan para siswa. Studi yang diterbitkan dalam The Journal of Human Resources itu menemukan bahwa siswa yang berpartisipasi dalam beberapa kunjungan lapangan selama tahun ajaran memiliki nilai ujian yang lebih tinggi, berprestasi lebih baik di kelas, dan telah meningkatkan kesadaran budaya dari waktu ke waktu.
"Ada kemungkinan untuk mengekspos siswa ke dunia yang lebih luas dan memiliki kurikulum yang memperkaya budaya sebenarnya dapat meningkatkan hasil akademik," kata Heidi Holmes Erickson, asisten profesor kepemimpinan pendidikan di BYU dan penulis utama dari studi, seperti dikutip dari sciencedaily.com, Selasa (22/2).
Studi ini menggunakan desain eksperimental dan secara acak menugaskan siswa kelas empat dan lima dari 15 sekolah dasar di Atlanta, Georgia, untuk berpartisipasi dalam tiga perjalanan lapangan yang memperkaya budaya selama satu tahun ajaran. Kunjungan lapangan termasuk perjalanan ke museum seni, pertunjukan teater, dan konser simfoni.
Siswa yang menghadiri tiga karyawisata yang berbeda di kelas empat atau lima mendapat nilai lebih tinggi pada ujian akhir kelas, menerima nilai kursus yang lebih tinggi, lebih jarang absen, dan memiliki lebih sedikit pelanggaran perilaku. Manfaat ini paling kuat ketika siswa memasuki sekolah menengah.
"Kami mengantisipasi bahwa karyawisata tidak akan merusak nilai ujian. Namun, kami mulai melihat peningkatan akademik dan menyadari bahwa siswa yang berpartisipasi dalam karyawisata ini berprestasi lebih baik di kelas," kata Erickson.
"Salah satu alasan potensial untuk ini adalah bahwa karyawisata memperluas konsep dunia siswa dan memaparkan mereka pada ide-ide baru. Demikian pula, siswa mungkin lebih terlibat di sekolah berkat karyawisata. Siswa menemukan sekolah lebih menarik dan ingin berusaha lebih keras di kelas," lanjutnya.
Selain peningkatan akademik, siswa yang mengikuti beberapa karyawisata memiliki 12% standar deviasi lebih mungkin untuk mengungkapkan keinginan untuk mengonsumsi seni di masa depan dan hampir 14% dari standar deviasi lebih mungkin untuk lebih menghargai perbedaan.
Tim mengatakan lebih banyak bukti bahwa kunjungan lapangan bermanfaat tidak hanya untuk keberhasilan akademis tetapi juga untuk pengembangan karakter individu. "Orangtua sangat tertarik dengan kualitas akademik sekolah anak mereka, tetapi mereka juga tertarik pada keterampilan sosial dan kebiasaan keterlibatan sosial yang mereka kembangkan. Kunjungan lapangan budaya adalah cara mudah untuk membantu memfasilitasi keduanya," jelas tim peneliti. (M-4)
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengembalikan status internasional Bandara Ahmad Yani dan mendorong sektor pariwisata serta investasi di Jawa Tengah.
Nilai transaksi BBTF 2025 diperkirakan mencapai Rp7,84 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 3% dibanding 2024.
Chiang Rai hadir sebagai destinasi dengan udara sejuk, ketenangan, serta deretan lokasi ikonik yang sarat akan seni dan nilai spiritual.
WAKIL Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang mencabut izin usaha pertambangan (IUP) empat perusahaan tambang di Raja Ampat
Adanya aktivitas pertambangan di pulau kecil di Raja Ampat, berisiko merusak potensi ekonomi kreatif dan mereduksi kepercayaan dunia terhadap brand pariwisata Indonesia.
Pariwisata jika dirawat dengan baik akan berkelanjutan dan terus menerus ada untuk menyejahterakan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved