Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Alif Faozi : Mendobrak lewat Festival Dieng

(*/M-1)
06/2/2022 05:15
 Alif Faozi : Mendobrak lewat Festival Dieng
Alif Faozi(MI/SUMARYANTO BRONTO)

DATARAN tinggi Dieng sudah terkenal sejak dulu sebagai kawasan wisata. Bukan hanya punya suasana yang sejuk dan asri, Dieng juga memiliki banyak destinasi menarik, seperti kawah, telaga, dan kompleks candi.

Meski begitu, kelestarian alam di daerah puncak Dieng terancam akibat pertanian kentang dan sayur. “Awalnya saya ingin keluar dari zona nyaman. Pada saat itu semua ingin menjadi petani, padahal di puncak gunung itu sempit, tidak seluas dataran rendah,” jelas Alif Faozi soal kondisi wilayah yang menjadi kekhawatir­annya saat didapuk sebagai ketua pemuda di sana pada 2005.  

Dalam perbicangan sebagai bintang tamu Kick Andy episode Mendulang Emas di Kampung Sendiri itu Alif kemudian menjelaskan bahwa ia terpanggil untuk melahirkan solusi bagi perekonomian warga sekaligus menjaga kelestarian alam. Pria kelahiran Banjarnegara, Dieng, 15 April 1978 itu melihat bahwa potensi budaya dapat lebih dikembangkan untuk menunjang wisata alam.

Dari situlah ia merangkul masyarakat lewat Pokdarwis yang pertama kali ada di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Lewat forum itu Alif menyadarkan warga soal pengelolaan potensi alam desa. Seiring dengan kesibukannya di Pokdarwis, Alif yang lulusan pesantren setingkat SMA juga berupaya menimba ilmu pariwisata dengan mengikuti pelatihan pariwisata dari Bappeda.

Pokdarwis yang diberi nama Dieng Pandawa itu menjadi embrio Dieng Culture Festival. Pada 2010, Alif mulai memasarkan Dieng Culture Festival dan menjadi program tahunan di Desa Dieng Kulon.

Acara ini mengambil konsep perpaduan budaya dan tradisi tanah leluhur Dieng dengan budaya kontemporer masa kini. Ada pula atraksi-atraksi menarik seperti Jazz Atas Awan dan parade penerbangan lampion. Untuk permodalan, Alif dan para pemuda bergotong royong iuran.

Di samping itu, Pokdarwis tersebut juga membina sejumlah UMKM kerajinan dan suvenir sehingga menghasilkan produk yang bisa menjadi unggulan wilayah itu. Selain kerajinan batik kayu dewa, di wilayah itu juga sudah ada usaha sablon kaus Dieng dan miniatur candi. Selama pandemi, Dieng Culture Festival diadakan secara virtual.

Berkat usahanya mengangkat wisata desa, Alif diganjar anugerah Satya Lencana Pariwisata pada 2018 dari Kementerian Pariwisata. Kini, Alif bersama Pokdarwis terus berupaya untuk membangun formula baru dalam pengembangan pariwisata di kawasan Dieng, Jawa Tengah. (*/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik