PEMBANGKIT listrik tenaga gelombang laut (PLTGL) pertama di dunia telah beroperasi komersial dan mampu menghasilkan listrik 240 Kw ke kompleks pangkalan angkatan laut terbesar Australia, HMAS Stirling. Selanjutnya, sistem itu akan menghadapi tantangan arus laut di musim dingin dan masalah finansial.
Menurut pelaku industri energi gelombang laut, penggunaan PLTGL cocok untuk negara tropis jika dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya. Awan tropis akan menghambat pembangkit tenaga surya. Adapun tenaga angin dinilai mengganggu kenyamanan para warga dan turis akibat polusi suara dan visual.
Meski begitu, PLTGL masih bersifat eksperimental. Peralatan bisa rusak jika terkena gelombang kuat ataupun badai. "Di masa lalu, proyek serupa mengalami masalah ketika ada gelombang setinggi 4-5 meter.
"Kami memperkirakan gelombang setinggi 9 meter di musim dingin," kata kepala eksekutif Carnegie Wave Energy Michael E Ottaviano. Tak hanya itu, minimnya minat investasi skala besar untuk mendanai uji coba juga dipandang menjadi ancaman.
Menurut catatan, hanya segelintir generator gelombang laut yang beroperasi secara komersial di dunia. Eksperimen serupa di Portugal pada 2008 gagal akibat ketidakpastian pendanaan. Tahun lalu, percobaan teknologi Pelamis, yang dikembangkan European Marine Energy Centre, mengalami kebangkrutan.
Proyek PLTGL inisiasi Carnegie Wave Energy bernama CETO sudah menghabiskan dana US$100 juta (Rp1,3 triliun) selama 16 tahun pengembangannya. CETO telah bermetamorfosis menjadi 5 generasi. Generasi terbaru, CETO 5, memakan investasi senilai US$30 juta (hampir Rp400 miliar). Selanjutnya, Carnegie berencana membuat CETO 6 dengan kapasitas energi lebih besar yakni 1 Mw (1.000 Kw).
Energi gelombang laut ialah energi yang dihasilkan pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya. Secara umum, sistem kerja pembangkit listrik tenaga gelombang laut sangat sederhana. Tabung beton dipasang di ketinggian tertentu di pantai dan ujungnya dipasang di bawah permukaan air laut. Ketika ada ombak yang datang ke pantai, air dalam tabung beton akan mendorong udara di bagian tabung yang terletak di darat. Gerakan sebaliknya terjadi saat ombak surut. (The Australian/NY Times/carnegiewave.com/Dhk/Grt/L-2)