Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Abdul Hamid : Pejuang dari Kampung Airport

(*/M-1)
23/1/2022 05:15
Abdul Hamid : Pejuang dari Kampung Airport
Abdul Hamid(MI/SUMARYANTO BRONTO)

MENGUBAH nasib lewat pendidikan juga dipercaya Abdul Hamid. Memiliki ayah seorang pengojek yang harus menghidupi lima anak membuat Abdul terbiasa ikut mencari nafkah sejak kecil.

Meski begitu, ia juga percaya nasib dapat berubah lewat pendidikan dan keuletan. Sebab itu, setelah dewasa dan memiliki pekerjaan, pria asal Kampung Airport Rawalini, Tangerang, itu berusaha mengangkat nasib anak sekampungnya dengan memberi pelatihan komputer. Ia pun membuat berbagai program perbaikan, termasuk pembersihan lingkungan.

Menjadi bintang tamu Kick Andy episode Kebahagiaan Batin yang tayang hari ini di Metro TV, ia menuturkan sejak kecil telah bekerja berdagang ikan, menjadi marbut masjid, bahkan juga mengojek seperti ayahnya. Beruntung berkat keuletan keluarga itu, Abdul bisa bersekolah hingga SMA.

Ia mengajar di salah satu taman bacaan milik pamannya sembari mengikuti kursus komputer dan bahasa Inggris. Saat mengajar itulah, ia dilihat oleh salah seorang karyawan PT Angkasa Pura II dan kemudian diajak bekerja di perusahaan BUMN pengelola airport tersebut.

Bekerja sejak 2005 di bandara, akhirnya pada 2018 Abdul bisa mendirikan tempat kursus komputer yang telah lama ia cita-citakan. Dengan tabungannya, ayah tiga anak itu bisa membeli 10 komputer bekas dan membuka kursus gratis di sebuah rumah tua. “Alasan mendirikan kursus ini karena melihat tempat kursus yang mahal sehingga tidak semua orang sanggup untuk membayar,” katanya.

Sayangnya, kursus gratis yang ia buka di kampungnya justru tidak dimanfaatkan para pemuda dengan serius. “Satu bulan, dua bulan saya coba gratis ternyata belajarnya suka-suka, lebih baik kita iket biar agak serius. Akhirnya saya minta per sekali pertemuan Rp5.000," papar pria 36 tahun itu.

Kini, hampir 700 orang pernah belajar di tempat itu dengan 160 orang telah lulus dan mendapat sertifikat resmi. Dengan adanya keahlian komputer, Abdul berharap para pemuda lebih mudah diterima kerja.

Tak berhenti di situ, Abdul yang kemudian berhasil menjadi sarjana ekonomi membuat empat program pemberdayaan dan perbaikan, termasuk di bidang kesehatan dan lingkungan. Program lingkungan dibuatnya untuk mengatasi permasalahan kebersihan kampung itu.

Baginya, peningkatan taraf hidup warga semestinya juga diiringi dengan lingkungan yang semakin terjaga sebab semuanya berpengaruh pada kehidupan warga itu sendiri.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya