Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Last Night in Soho adalah film horor psikologis yang berkisah tentang Ellie (Thomasin McKenzie), yang sangat tertarik dengan kultur pop era 1960-an dan bercita-cita menjadi desainer.
Suatu ketika, ia berhasil kuliah di kampus mode di London. Di London lah, Ellie menemukan sensasi berada di masa tahun '60-an yang membuatnya makin senang, tetapi sekaligus juga datang teror dari masa itu.
Di film ini, banyak sekali terdengar lagu-lagu dari era 60-an. Mulai dari lagu yang diputar oleh Ellie, maupun ketika Ellie menjelajah dalam fantasi tahun 60-an di mimpinya.
Lagu Last Night in Soho, A World Without, hingga Downtown yang juga dinyanyikan Anya Taylor-Joy, merupakan beberapa di antaranya.
Sutradara Edgar Wright bekerja sama dengan komposer Steven Price, yang sebelumnya menangani dua film Wright, The World’s End dan Baby Driver. Price sudah membaca naskah Last Night in Soho cukup lama sebelum syuting. Dari saat itu, Price lalu mulai menulis dan mengirimkan materi ke Wright.
Price akhirnya mengerjakan musik dari sebelum dimulainya syuting pada 2019 hingga akhir musim panas 2021. Price memadukan hal-hal 60-an yang sangat organik dan menggunakan Mellotron dan instrumen periode 60-an lainnya. Ia juga menambahkan elemen synth ala John Carpenter, dan juga tekstur suara.
“Seiring film berkembang, rasanya seperti pencairan bertahap dari dua era ini. Jadi kami memiliki semua teknik untuk memisahkan di awal. Hal kecil yang halus, tetapi sesuatu yang saya sukai, adalah 15 menit pertama film ini hampir mono. Semuanya keluar dari speaker depan. Hanya ketika Eloise tiba di tahun 60-an, tiba-tiba, semuanya surround,” kata Price dalam catatan produksi Last Night in Soho.
Untuk mendapatkan efek itu, Price pergi ke Abbey Road dan merekam lagu Cilla Black, You're My World, memperluas aransemennya sehingga lagu tersebut akan bergeser dari mono ke surround dan menjadi seteatrikal mungkin.
“Untuk membuat tahun 60-an lebih hidup daripada hari ini, sehingga seluruh dunia tampak lebih berwarna dan lebih menarik di sana,” tambahnya.
Price merekam lagu dengan Taylor-Joy untuk soundtrack, aransemen autentik tahun 60-an dengan vokalnya.
“Kami membuat versi baru dari Downtown yang ada di soundtrack. Poinnya adalah, bayangkan jika mimpi Sandie menjadi kenyataan dan dia harus membawakan lagu-lagu itu di Café de Paris. Jadi kami melakukan hal yang tepat, semuanya akurat. Kami merekam di ruangan yang sama saat rekaman asli selesai, dan ada ide untuk membuat versi Downtown yang lebih menyeramkan, jadi kami membuat versi itu di tempat. Saya hanya memilih tempo baru,” terang Price. (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved