Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Serial Musikal Nurbaya yang diluncurkan Galeri Indonesia Kaya secara daring di kanal Youtube sejak awal Juli lalu tidak hanya mencoba menyuguhkan alur cerita yang apik. Para seniman di dalamnya juga mencoba menyuguhkan keindahan visual, akting, dan komposisi musik terbaik, agar dapat memanjakan mata dan telinga para penikmat seni, tak terkecuali sang Komposer Musik, Ivan Tangkulung.
Ivan dalam konferensi pers daring Senin, (26/7) mengatakan ia menyuguhkan setidaknya 23 lagu untuk serial yang diadaptasi dari novel Siti Nurbaya: Kasih Tak Sampai karya Marah Rusli tersebut. Paduan harmonis antara visualisasi dan musik pengiring cerita itu, menurutnya, pada akhirnya menjadikan produksi serial musikal kaya akan makna.
"Musik adalah bahasa universal yang menghidupkan dialog demi dialog dalam setiap adegan yang ditampilkan dalam serial. Novel Sitti Nurbaya karya Marah Rusli menjadi inspirasi utama saya untuk menyusun komposisi musik dan aransemen produksi ini. Tapi saya juga mendapat banyak masukan dari penulis naskah, sutradara, tim Indonesia Kaya dan teman-teman lainnya untuk memperkaya unsur musik Serial Musikal Nurbaya ini," tuturnya.
Ivan selanjutnya menceritakan, seluruh komposisi musik Serial Musikal Nurbaya itu dikerjakan selama kurang lebih dua bulan. Sementara untuk aransemen, semuanya ia garap dalam waktu empat bulan. Secara garis besar, serial musikal Nurbaya kali ini dipenuhi dengan musik Minang dan pop era 70-an, selain juga memutar musik dangdut.
"Bagi saya, seluruh proses ini sangat mengharukan karena bisa bertemu orang-orang luar biasa yang tergabung dalam produksi dan sangat mengapresiasi Indonesia Kaya yang berani mengambil resiko untuk memproduksi serial musikal di masa pandemi ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Venytha Yoshiantini, yang pada kesempatan ini berlaku sebagai sutradara teater mengungkapkan serial musikal Nurbaya ialah wadah untuk berkolaborasi dan menuangkan kreativitas di tengah keterbatasan. Maka dari itu pula, dalam produksi serial musikal ini ia mencoba menyajikan karya terbaik bersama Sutradara Film, Naya Anindita agar dapat memadukan pertunjukan teater dan juga film.
Salah satu aktor, Nola Be3, yang pada kesempatan ini berperan sebagai Etek Rahma mengungkapkan, sebagai urang Minang mengaku bersyukur dan tersanjung karena diberi kesempatan dan kepercayaan mengambil bagian dalam serial. Sosok Etek Rahma sendiri dalam serial ini ialah sang antagonis, yang mencoba menjodohkan Siti dengan Tuan Meringgih.
"Ini pengalaman seru untuk berproses dan berkarya selama pandemi bersama orang-orang luar biasa. Semoga tayangan ini dapat menghibur dan membuat kesan yang manis di hati pecinta cerita rakyat dan semua urang awak," pungkasnya. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved