Racikan Khas sang Pemilik

AWALNYA, Windu Suryanto Mashud, 39, sangat gemar dengan steak. Apalagi ketika ia berkuliah di Texas, AS, steak jadi budaya makanan yang begitu lekat dengan kehidupan sehari-hari.

Itu kemudian tak disangka menjadi cikal bakal dirinya menentukan cara bakar steak bergaya klasik Amerika melalui usaha restoran Super Steak yang dirintisnya sejak 2011.

Bersama dengan salah seorang rekannya, Teuku Zulhariadsyah, 41, yang membantu operasional restoran, dirinya mampu mengembangkan steakhouse dari hanya garasi rumah menjadi lini usaha penyuplai daging asap untuk beberapa restoran ternama.

Dua tahun lalu, ia bahkan pernah membuka gerai di Seminyak, Bali, sebelum akhirnya fokus kembali ke Jakarta, di kawasan Jalan Dempo, Mayestik, Jakarta Selatan.

Tak ada sajian yang istimewa dari hamparan kursi dan bangku di teras rumah, kecuali hidangan steak racikan Windu dari daging premium grass fed, black angus, dan superblack angus. Super Steak disajikan dalam ukuran 200 gram dengan sembilan bumbu khas.

Super Steak mungkin hanya satu-satunya steakhouse di Indonesia yang menyajikan steak tanpa saus. Di sini Anda merasakan kualitas daging secara 'telanjang' tanpa marinasi yang menutupi kualitas daging. Cara yang sederhana hanya dengan mengandalkan rubbing dari racikan bumbu istimewa.

"Saya memang ingin bikin yang tasty tapi dagingnya naked. Tasty dari bumbu untuk rubbing yang saya buat sendiri. Saya bukan berbekal ilmu koki tapi idealisme saya saat memperlakukan daging yang berkualitas," ungkap Windu, di Jakarta, Rabu (6/4) malam.

Bagi mereka yang pertama kali datang ke sini, cobalah tenderloin medium rare dengan bumbu beerloin dan lemon herbs part II. Dari sekian bumbu yang ada, hanya beerloin yang digunakan untuk memarinasi daging. Rasa unik yang dihasilkan tidak membuat daging tengik. Selain beer putih, Anda juga bisa meminta beer hitam sesuai selera Anda. Sementara itu, lemon herbs part II akan memberikan rasa yang kaya dengan irisan fresh herbs.

Kemudian, rib eye medium rare dengan bumbu honey hot mampu menciptakan rasa manis karamel dan pedas makin meleleh dengan minyak yang didapat dari lemak hasil pembakaran daging. Empuk!

Bagi Anda yang suka garlic, bumbu butter garlic +5 pasti akan memenuhi hasrat Anda menikmati rasa daging bersama lezatnya irisan bawang putih goreng dengan butter serta olive oil. Semua daging steak yang dimasak menggunakan lada putih munyok yang didatangkan langsung dari kepulauan Bangka Belitung.

Khusus untuk hidangan selain steak, ada juga saus yang disajikan untuk melengkapi menu restoran. Semisal, beef sashimi tenderloin yang dihidangkan dengan dua saus wasabi dan tiram. Daging yang dimasak rare di atas pan ini hanya di-rubbing dengan lada hitam dan garam. Racikan kecap asin dan wasabinya membungkus lembutnya tekstur daging. Memang tidak sulit mencernanya dalam mulut meski masih mentah. Cuma pinggiran daging yang matang.

Jangan pula lewatkan smoked beef 100 gram. Menu baru ini dengan serta-merta menjadi favorit. Saus barbeque yang dibuat sendiri dengan apple vinegar, bawang bombay, dan irisan peterseli begitu pas saat mendarat di lidah. Apalagi, season salt buatan sendiri tanpa msg kian memperkuat rasa.

Restoran keluarga

Super Steak memang punya cara sendiri dalam memperlakukan daging dan mengajak pengunjung menikmati daging hingga serat-seratnya. Sama halnya pula dengan steakhouse legenda yang berawal di Jakarta, Abuba pun memiliki cara sendiri dengan keistimewaan saus barbeque.

Head Operational Abuba Eka Putra mengatakan Abuba tetap mempertahankan diri pada restoran keluarga menengah atas dengan varian makanan yang lebih populer, seperti lasagna, stripy choco mosse, oreo cheese cake, fish bite, dan bitter ballen.

Bicara mengenai steak, Abuba juga tetap menyajikan daging dengan porsi besar dan saus barbeque yang khas. Selain itu, kunci pembakaran dengan kayu bakar juga masih dipertahankan.

Sirloin wagyu dengan tingkat marbling 67 membuat daging begitu lembut dan terasa nikmat sehingga itu bisa menjadi pilihan makan malam Anda bersama keluarga. Tentu saja, saus barbeque yang melegenda tersebut konsisten pada rasa khasnya sejak 1992. Itu membawa memori ketika masa kecil menikmatinya di bilangan Cipete, Jakarta Selatan. Kini Abuba baru membuka store di Ciputat, Tangerang Selatan, untuk melengkapi 18 store lainnya yang tersebar di Jabodetabek dan Bandung. (S-4)