Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
SAMPAI 2010, jenis sepeda BMX yang digunakan komunitas di Bandung tidak berbeda dengan di kota-kota lain. Namun, kemudian di akhir tahun itu, sebuah tantangan datang dari Lucky Widiantara.
Pria yang merupakan salah satu pendiri UNKL347 dan Lucas and Sons itu ingin para pelaku industri BMX di kota itu membuat sepeda dalam ukuran mini dan roda yang lebih gemuk. Tantangan itu disambut brand 2Dbmx dan Lifetripco.
Tidak butuh waktu lama, Januari 2011, prototipe sepeda mini dengan ban berukuran 10 x 9 cm itu mereka selesaikan. Para penggemar BMX di Bandung pun mulai menjajal aksi dengan sepeda itu dan menggunggah aksi mereka ke internet.
Sejak saat itulah model sepeda asli Bandung itu tenar ke berbagai negara. Sebuah perusahaan sepeda asal Eropa bahkan meminta izin komunitas BMX di Bandung, BDGBMX, untuk memproduksi sepeda itu dengan nama mini BMX.
"Kami gembira ada yang mau membantu memperkenalkan lebih luas karya kreatif kami. Nah setelah ini bermunculan sepeda-sepeda lain yang serupa, tetapi tidak melalui proses perbincangan terlebih dahulu kepada kami," tutur Ega Febrian. Untuk membedakan dengan mini BMX yang banyak beredar dan menonjolkan unsur Indonesia, nama Kate Bike pun disematkan pada sepeda mini produksi komunitas BDGBMX.
"Ini (Kate Bike) berbeda dengan mini BMX, salah satunya terlihat dari fork (rangka untuk roda depan) yang lebih besar karena ban juga lebih besar," tambah. Kini komunitas BDGBMX menerima jasa pembuatan juga reparasi dan suku cadang jika ada kerusakan dari produk Kate Bike yang mereka hasilkan. (Wnd/M-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved