Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Ini Kata Pakar Nutrisi agar Sukses Menjalankan Puasa Ramadan

Galih Agus Saputra
13/4/2021 05:06
Ini Kata Pakar Nutrisi agar Sukses Menjalankan Puasa Ramadan
Pakar nutrisi Sonya Islam merekomendasikan roti tangkup whole grain dan telur rebus sebagai opsi menu sahur.(123RF/teen00000 )


Bulan spesial yang ditunggu-tunggu umat Islam di seluruh dunia akhirnya telah tiba. Pada masa ini, salah satu kegiatan yang umum dilakukan ialah berpuasa. 

Banyak orang mungkin terlihat semangat menjalankan ibadah menuju hari kemenangan ini. Namun, tak sedikit pula dari mereka yang goyah, karena gangguan kesehatan atau gagal beradaptasi dengan pola makan sehari-hari di masa-masa awal.

Menurut Pakar Nutrisi Cornell University, Sonya Islam, puasa selama bulan Ramadan pada dasarnya membutuhkan persiapan mental dan fisik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, mulai dari kebutuhan cairan hingga rutinitas sehari-hari.

Lebih lanjut, ahli nutrisi anak itu membagikan kiat sukses menjalankan puasa sebagai berikut:

1. Jaga Hidrasi

Haus adalah salah satu pertanda tubuh seseorang mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi. Dalam kasus tertentu, keadaan ini dapat mengakibatkan gangguan seperti gagal ginjal, stamina menurun, hingga gangguan kognitif karena kurangnya cairan dalam sel otak.

Untuk menghindari gangguan ini, Islam menyarankan agar seseorang mengonsumsi air beberapa kali sepanjang malam, bahkan ketika tidak merasa haus. Akan tetapi, perlu diketahui pula seseorang tidak dianjurkan minum berlebih pada satu waktu, karena kelebihan air juga dapat mengencerkan elektrolit pada tubuh. Gangguan ini dapat berpotensi fatal atau yang disebut keracunan air.

Islam turut menyarankan agar seseorang tidak terlalu banyak mengonsumsi kafein, karena kandungan ini juga dapat menyebabkan dehidrasi. Pada saat berbuka puasa, seseorang lebih baik mengonsumsi air mineral karena ia merupakan sumber hidrasi terbaik bagi tubuh.

2. Konsumsi Sayur dan Biji-Bijian

Tubuh seseorang biasanya akan mengalami stress saat menjalankan puasa. Untuk menghindari gangguan ini, Islam menyarankan agar seseorang mengonsumsi sumber makanan yang bervariasi di malam hari setelah berbuka. Biji-bijian utuh, sayuran, buah-buahan, protein tanpa lemak, atau yang mengandung lemak sehat (seperti minyak zaitun dan kacang-kacangan) menurutnya akan memberi nutrisi yang cukup.

 3. Perhatikan Porsi Makan

Islam menyarankan agar seseorang tidak mengonsumsi makanan secara berlebih saat berpuasa. Menurutnya, tubuh seseorang pada dasarnya membutuhkan waktu selama 20 menit untuk menyadari bahwa ia sudah merasa kenyang.  Mengonsumsi makanan secara berlebih tidak akan mengurangi stres dalam tubuh setelah berpuasa, dan pada saat yang tidak banyak menghasilkan energi.

4. Perhatikan Rutinitas Sehari-hari

Menjalankan ibadah puasa mungkin terasa melelahkan secara fisik. Akan tetapi, Islam menyarankan agar seseorang tidak terlalu banyak duduk pada masa ini.  Olahraga berat mungkin juga bukanlah ide yang baik karena lebih cepat memicu dehidrasi. Namun kegiatan seperti jalan santai atau peregangan menurutnya sangat baik karena tubuh seseorang dapat tetap menjaga energi sepanjang hari.

 5. Jaga Keseimbangan Nutrisi

Islam sebelumnya telah menyarankan agar seseorang mengonsumsi sayur dan biji-bijian. Akan tetapi komponen ini juga harus seimbang agar gula darah seseorang tetap stabil. Berikut adalah kombinasi bahan makanan, yang menurut Islam, baik dikonsumsi saat sahur:

- Oatmeal dibuat dengan susu rendah lemak dan diberi buah-buahan dan kacang-kacangan.
- Semangkuk sereal gandum utuh dan susu rendah lemak, dengan taburan buah dan kacang-kacangan.
- Sepotong roti wholegrain, telur rebus, dan sepotong buah.
- Sandwich selai kacang di atas roti gandum dan segelas susu rendah lemak.
- Pisang atau apel dengan selai kacang dan segelas susu rendah lemak.
- Semangkuk sup sayur, sepotong roti gandum, dan segelas susu rendah lemak.

Setiap orang memiliki kondisi tubuh berbeda. Karena itu, coba cari jadwal dan waktu makan yang cocok, yang dapat membuat energi tubuh terjaga. Percayai tubuh Anda. (health.cornell.edu/M-2) 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik