Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
SEPERTI Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas merupakan judul film terbaru garapan sutradara Edwin yang digarap menggunakan seluloid dan diangkat dari novel Eka Kurniawan.
Tokoh-tokoh utamanya, di antaranya adalah Iteung (Ladya Cheryl), Ajo Kawir (Marthino Lio), dan Tokek (Sal Priadi). Dalam kesempatan baru-baru ini, Media Indonesia berkesempatan menyaksikan cuplikan dari film tersebut.
Menyorot pada bagian saat Ajo dan Tokek sedang bercengkrama di bengkelnya, di tengah hujan, Iteung pun datang, diteruskan dengan adegan Ajo dan Iteung berciuman di hutan di bawah hujan lebat. Edwin menjelaskan jika dua adegan itu dihadirkan untuk menunjukkan pembatasan dua dunia.
“Satu dunia laki-laki, si Ajo dan Tokek, dengan kehangatan machonya berjumpa dengan kedinginan. Tapi di situ ada romansa yang tumbuh di dunia yang keras juga. Makanya si nuansa hutan yang hujan itu diciptakan. Itu memang disengaja untuk di-highlite. Poin pas untuk menggambarkan mereka, dan ciuman di terakhir. Dibikin ke arah sana (pembatasan dua dunia) nuansanya,” kata Edwin, saat menunjukkan potongan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas dalam program Panjang x Lebar IFDC, (30/3), di bioskop Metropole Cikini.
Tidak hanya itu, Edwin menjelaskan jika adegan tersebut menjadi cara sutradara dalam merespons karakter yang sedang berbicara dengan karakter lain. “Menjajalkan satu klip, bagaimana sutradara bekerja dengan ruang. Di klip itu, saya bermain dengan ruang menempatkan karakter. Relasi mereka dalam merespons, atau sebagai dampak dari lingkungannya juga,” sambungnya.
Bagi Edwin, ruang bisa memberikan karakterisasi hubungan antar tokoh. Film ini berkisah tentang Iteung, perempuan yang mengalami kekerasan seksual di lingkungan yang maskulin. Juga mengangkat relasinya dengan Ajo Kawir, si petarung yang tidak bisa ereksi akibat dulunya melihat perempuan yang dianiaya. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved