Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Cermin Kegagalan Perpustakaan Umum

10/4/2016 02:00
Cermin Kegagalan Perpustakaan Umum
(MI/ARDI TERISTI)

JIKA Anda menganggap minat baca masyarakat Indonesia rendah, Anda salah. Profesor pertama bidang perpustakaan, Sulistyo Basuki, menyebutkan sesungguhnya minat membaca masyarakat tinggi, tapi belum menjadi budaya.

Saat berbicara kepada Media Indonesia, Kamis (7/4), Sulistyo menjelaskan budaya membaca di masyarakat Indonesia cenderung rendah karena tidak menjadi bagian kegiatan sehari-hari. Di zaman sekarang, budaya itu juga belum bergeser, terlebih karena daya tarik hiburan yang ada di televisi dan gawai.

Sebab itu, Guru Besar Universitas Indonesia itu menilai para penerbit dan pengelola perpustakaan umum di Indonesia juga harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi. Dengan cara itu, akses masyarakat untuk membaca karya-karya penulis dalam negeri akan lebih luas.

Di sisi lain, perpustakaan umum juga dituntut untuk hadir lebih dekat secara fisik ke masyarakat. Kegagalan perpustakaan umum inilah yang kemudian melahirkan banyak taman baca dan perpustakaan swadaya.

"Seharusnya perpustakaan umum bekerja sama dengan taman baca atau perpustakaan swadaya masyarakat. Namun, faktanya di lapangan jalan sendiri-sendiri," sarannya.

Memberikan akses yang luas kepada masyarakat sebenarnya yang terpenting ketimbang mengejar mewahnya gedung perpustakaan. "Perpustakaan yang baik dinilai dari akses, koleksi, dan kualitas pustakawannya. Bukan persoalan mewah atau tidak," tambahnya yang sekaligus menjadi kritik atas rencana pembangunan perpustakaan besar di kompleks DPR RI. (Fik/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya