Jepang dan Korea dalam Satu Piring

Thalatie K Yani
10/4/2016 01:10
Jepang dan Korea dalam Satu Piring
(MI/Adam Dwi)

BINGUNG menentukan ingin menyantap makan siang dengan masakan Jepang atau Korea? Tidak perlu bingung, keduanya tersaji khusus di Asia Restaurant di Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, selama 6-16 April 2016.

Keunikan dan cita rasa asal ‘Negeri Matahari Terbit’ dan ‘Negeri Ginseng’ itu ditonjolkan. Pengunjung bisa langsung memilih berbagai menu yang tersaji secara prasmanan.

“Orang suka bingung mau memilih makanan Jepang atau Korea. Kita sajikan keduanya. Apalagi, pekan ini ada A Taste Trip to Japan and Korea, yakni bulan April sebagai penanda musim semi di Korea, sedangkan di Jepang bunga sakura mulai bersemi,” ujar Dodik Triwandaya, chef le chusine, kepada wartawan saat food tasting, Rabu (6/4). Chef Dodik mengaku masyarakat Indonesia lebih familier dengan masakan Jepang. Namun, makanan Korea lebih cocok dengan lidah orang Indonesia yang menyukai rasa pedas.

Sebagai menu pembuka asal Jepang, tersedia berbagai kreasi salad. Seperti tuna tataki, yakni potongan ikan tuna yang ditumis sebentar sehingga permukaan luarnya matang, tapi bagian dalamnya mentah. Dibalur dengan mayoneise chili dan wijen serta potongan rumput laut.

Ada juga Soba salad, yaitu salad dengan campuran mi soba kecil dengan saus kecap ringan. Serta japanese ramen salad, yakni potongan crab stik, wortel, timun, rumput laut, soba, dan telur disiram oleh saus soyu, minyak wijen, serta wijen hitam dan putih.
Dari Korea, variasi makanan pembuka dari mulai Maeuntang Soup, yaitu sup seafood pedas, Beef Korean Crisp Salad with Citron Tea Marmalade, yaitu salad daging sapi dengan bumbu unik dari teh herbal dan buah jeruk limau.


Fusion

Makanan yang disajikan tidak semata berdiri sendiri. Chef Dodik juga mencampurkan ciri khas makanan Jepang dan Korea dalam satu sajian, seperti Bibim mandu, perpaduan gyoza Jepang yang digoreng disiram saus kimchi. Kimchi yang dibuat segar dan difermentasi selama 3-4 hari itu memberikan rasa pedas dan asam yang pas.

Ada juga kombinasi Italia-Jepang-Korea di aneka pasta. Pengunjung bisa memilih empat jenis pasta yang disajikan, seperti spageti, tele, pene, dan regatoni. Uniknya ialah saus yang digunakan, saus kimchi, saus teriyaki, dan beef curry. “Tapi kami tidak membunuh cita rasa Italia,” ujarnya.

Jajaran makanan Jepang yang bisa cicipi, seperti Sichimi Togarashi Roasted Lamb Leg, yaitu kam­bing panggang yang dibalur tujuh bumbu sichimi (cabai bubuk, lada Jepang, bubuk jeruk, wijen hitam, wijen putih, jahe bubuk, dan rumput laut ke­ring). Hambagu atau burger khas Jepang disajikan dengan okonomiyaki atau wafel. Tentunya aneka tempura.

Dari Korea, Anda patut mencoba Beef Bulgogi, daging tumis yang dibumbui bawang, madu, minyak wijen, pasta gochujang, dan kecap asin. Tersedia juga Nom Chon Chicken, yaitu ayam goreng madu yang dibalur dengan bumbu kecap manis Korea, dan Tteokbokki, yaitu rice cake atau potongan kue beras yang ditumis dengan bumbu pedas Korea.

Tentunya tidak ketinggalan jajaran menu penutup, seperti atari goma koru purrin (puding kacang merah), anmitsu yang mencampurkan antara jeli, jeruk, leci, dan kacang merah. Ada juga macha dorayaki, chokoreto wasabi, pat jook (bubur kacang merah dengan rasa manis).

Serunya berpetualang mencicipi kuliner kedua negara itu bisa dinikmati dengan merogoh kocek sebesar Rp298.000++ per orang. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya