Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
Salah satu yang mengagumkan dalam film animasi terbaru Disney, Raya and The Last Dragon, adalah adegan pertarungan laga yang memuaskan. Seni bela diri ala silat, permainan pedang, dan koreografinya terlihat realistik dan mencolok. Plus, lanskap imajiner yang terinspirasi dari unsur region Asia Tenggara dengan segala detail keriuhan permukiman dan keindahan alamnya.
Apalagi, detail seperti ketika Raya (disulih suara aktris berdarah Vietnam Kelly Marie Tran) memasuki tempat suci yang menyimpan permata Naga. Pergerakan kamera menyorot kaki Raya yang tengah melepas alas kaki, menjadi bentuk representasi khas Asia Tenggara, bagaimana kultur kita menganut penghormatan tempat-tempat sakral dengan melepas alas kaki. Juga, bagaimana melarung bunga sebagai simbol penting dalam prosesi menghormati arwah mereka yang telah tiada. Atau, detail mengenai makanan-makanan, termasuk buah-buahan tropis yang membangun unsur lanskap dalam film.
Meski, tampaknya pada lanskap alam itu juga masih cenderung condong pada orientalisme barat, atau eksotisme yang kerap ditemukan dalam brosur-brosur paket wisata. Seperti saat kapal yang ditumpangi Raya dalam perjalanan mencari naga terakhir, yang menampilkan extreme wide shot hutan lebat nan asri, atau gapura serupa kuil pada sisi sungai.
Film fantasi berdurasi 1 jam 57 menit ini berkisah tentang Raya yang bertualang mencari Naga terakhir, dan berusaha mengumpulkan bongkahan permata Naga, setelah ayahnya, Chief Benja (Daniel Dae Kim) berubah menjadi batu akibat serangan makhluk bernama Druun.
Dulu, tempat Raya tinggal, Hati, merupakan bagian dari wilayah kesatuan bernama Kumandra. Namun, akibat serangan Druun pada 500 tahun lampau, Kumandra terpecah menjadi lima wilayah: Hati, Ekor, Tulang, Taring, dan Cakar.
Di Hati, bersemayam permata Naga yang tersimpan setelah tragedi 500 tahun silam itu. Empat wilayah lain merasa iri dengan kemakmuran yang dimiliki Hati. Menganggap kemakmuran itu datangnya dari keajaiban permata Naga yang dijaga ayah Raya dan warganya.
Suatu ketika, Chief Benja mengundang semua warga empat wilayah eks Kumandra datang untuk jamuan makan. Namun, justru dari situlah peristiwa 500 tahun silam berulang.
Namaari remaja, anak dari pemimpin wilayah Taring menipu Raya, dan membuat permata Naga menjadi rebutan dan sejak itu bongkahannya tercerai berai dan dimiliki setiap wilayah. Druun pun kembali muncul ke kehidupan dan mengancam nyawa manusia.
Enam tahun pascaperistiwa itu, hampir di seluruh wilayah telah berubah menjadi latar pos apokaliptik. Banyak warga di lima wilayah menjadi batu akibat diserang Druun.
Kompleksitas Karakter
Dalam perjalanan itu, Raya tumbuh menjadi sosok yang punya masalah kepercayaan. Namun, ketika bertemu dengan Susi (Awkwafina), sosok Naga terakhir yang menemani Raya menemukan potongan permata Naga, ia dihadapkan pada karakter naif yang berkebalikan dengan dirinya. Perbenturan dua karakter ini menjadi polaritas yang membentuk jalan cerita menjadi tidak begitu sederhana.
Di sisi lain, Namaari (Gemma Chan) yang ditempatkan sebagai antagonis, juga tidak dibuat sesederhana penonton untuk mutlak membencinya. Motif tindakan yang dipilih, juga keputusan yang diambil tak lain juga adalah upaya untuk turut melindungi warganya dari serangan Druun.
Pada masa remaja, Namaari adalah salah satu sebab yang membuat Raya tumbuh dengan masalah kepercayaan. Saat keduanya dipertemukan kembali, urusannya bukan lagi sekadar mana yang jahat dan mana yang baik. Masing-masing punya kompleksitas dari permasalahan yang dihadapi.
Sayangnya, meski secara tawaran tema yang disisipkan terdengar menjanjikan, toh malah justru pesan yang disampaikan secara terang-terangan lewat dialog berulang kali, jadi terkesan cerewet. Raya and The Last Dragon tampak tidak memercayai audiensnya akan menangkap substek. Sehingga, harus mengulang-ulang pesan secara tekstual.
Siapa mewakili siapa?
Lima wilayah bekas Kumandra yang ada pada Raya and The Last Dragon, direpresentasikan menjadi kawasan melting pot yang menggabungkan berbagai unsur serapan budaya di beberapa negara Asia Tenggara. Baik dari makanan, wastra, dan tata bangunannya. Agaknya, meski sudah terasa cukup detail dan vibrant, tetapi rasanya lima masihlah separuh dari total negara di Asean, sehingga keberagaman yang dimunculkan malah menjadi miniatur yang disimplifikasi.
Mengutip pernyataan Direktur Pusat Kajian Asia Tenggara Indonesia Yosef Djakababa dalam diskusi beberapa tahun silam yang mengatakan keberagaman Asia Tenggara sangatlah menarik. Bahkan bila dibanding dengan Asia Timur ataupun Asia Selatan. Juga, melihat bagaimana ide persatuan ala Kumandra malah seperti Asean yang konsepnya masih sangat elitis pada 40 tahun awal.
Ide persatuan itu, diseru Chief Benja, pemimpin dari wilayah Hati, agar supaya permata Naga bukan lagi jadi urusan konflik dan tidak ada lagi rebutan antar wilayah. Iya, itu tampaknya terwujud pada akhir film. Tapi, kita tidak melihat misalnya ide persatuan itu menyentuh pada level masyarakat. Saat permata Naga itu diperebutkan, juga yang punya andil adalah para pemimpin dari masing-masing wilayah.
Di sisi lain, yang juga krusial dan menjadi persoalan film garapan Carloz Lopez Estrada dan Don Hall ini tampak kurang memerhatikan isu pemeran sebagai substansi dalam ide representasi Asia Tenggara yang dibawa Disney. Menjadikan film ini tidak progresif-progresif amat.
Beberapa pemeran memang punya keturunan darah Asia Tenggara seperti pemeran Raya, Tran. Tapi, dari kebanyakan aktor yang berperan malah mereka yang berdarah Asia Timur. Sementara representasi yang didengungkan film ini, muncul dalam visual tapi justru secara pemeranan minim aktor Asia Tenggara. Apakah ini, lagi-lagi simplifikasi bagi representasi yang didengungkan?
Tentu kita bisa menilik lagi catatan pada beberapa contoh kasus lain, seperti Alison Brie yang mengisi suara Diane Nguyen, karakter berdarah Vietnam-Amerika dalam series Bojack Horseman. Raphael Bob-Waksberg, kreator series itu mengatakan absennya penulis yang berlatar Vietnam, yang juga membuat absennya pemeran dengan latar yang sesuai. Atau, ketika The Simpsons baru-baru ini mengganti pemeran karakter Dr. Hibbert.
Seperti kata Alison Brie terkait perannya atas Nguyen, sebaiknya memang Disney juga harus memikirkan, karakter yang disuarakan juga harusnya mewakili dari kultur yang direpresentasikan. (M-2)
Dengan mempertemukan lagi Tom Hanks dan Robin Wright, film Here sukses menampilkan eksperimen sinematik yang out of the box, tetapi sebaliknya dari sisi emosional.
Film ini berkisah tentang teror mengerikan yang terjadi di rumah tua milik kolektor bernama Risang Wisangko.
Kinds of Kindness terdiri atas tiga bagian cerita dibintangi oleh pemeran yang sama. Membawa kembali komedi gelap nan absurd sang sutradara.
Dalam catatan Koalisi Seni, sepanjang 2010-2023 ada 40 kasus pelanggaran kebebasan di sektor film. Terbanyak ketiga dari seluruh sektor kesenian.
Po karakter utama dalam franchise Kung Fu Panda melanjutkan petualangannya dalam Kung Fu Panda 4 yang rilis pada Minggu (3/3/24).
Ia pun merasa senang bisa memerankan karakter perempuan yang berani menyuarakan pendapat dan gagasannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved